Ahad 07 Sep 2025 10:17 WIB

Mengungkap Makna Sumud, Rahasia di Balik Keteguhan Bangsa Palestina yang tak Mau Menyerah

Bagi bangsa Palestina, sumud bukan sekadar sikap mental, melainkan falsafah hidup.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ustadz Fahmi Salim menyampaikan tausiyah di acara Festival Republik 2019 di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Jumat (27/12).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Ustadz Fahmi Salim menyampaikan tausiyah di acara Festival Republik 2019 di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Jumat (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meski terus dibombardir, dilaparkan dan diusir paksa, rakyat Palestina tetap bertahan di Tanah Suci demi iman, martabat, dan Al-Aqsa. Direktur Baitul Maqdis Institute, Ustaz Fahmi Salim mengungkapkan hubungan Palestina dan rahasia "sumud" yang tidak terkalahkan. 

"Ketika Gaza dibombardir, ketika Tepi Barat dikepung, ketika rumah-rumah dihancurkan, dunia sering bertanya: Mengapa rakyat Palestina tidak pergi saja? Mengapa mereka tetap bertahan di tanah yang setiap hari dilanda maut," kata Ustaz Fahmi kepada Republika, Ahad (7/9/2025)

Baca Juga

Ustaz Fahmi mengatakan, jawabannya ada pada satu kata yang lahir dari jiwa mereka, yakni "sumud." Dalam bahasa Arab, "sumud" berarti keteguhan, ketabahan dan ketegaran. Bagi bangsa Palestina, "sumud" bukan sekadar sikap mental, melainkan falsafah hidup dan strategi perlawanan. Ia adalah rahasia eksistensi mereka.

Bertahan adalah amanah

Ustaz Fahmi mengatakan, bagi rakyat Palestina, tanah yang mereka pijak bukan sekadar Tanah Air, tetapi "Tanah Suci." Di sanalah berdiri Masjid al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam. 

Mereka percaya firman Allah, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Subḥānal-lażī asrā bi‘abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī‘ul-baṣīr(u).

Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS Al-Isra Ayat 1)

Karena itu, Ustaz Fahmi mengungkapkan, rakyat Palestina bertahan di Gaza, Nablus, Hebron atau Yerusalem bukan sekadar urusan nasionalisme. Mereka memandang sikap tersebut sebagai ibadah. Bagi warga Palestina, menjaga tanah berarti menjaga amanah Alquran.

photo
Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025. - (AP Photo/Adel Kareem Hana)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement