Sabtu 10 May 2025 12:38 WIB

Mulai Bertolak ke Makkah, Jamaah Singgah di Bir Ali untuk Miqat: Jangan Lebih dari 30 Menit

Waktu singgah di Bir Ali untuk Miqat hanya sekitar 15-30 menit.

Masjid Bir Ali tampak dari kejauhan, Jumat (12/7), Madinah. Tempat ini merupakan awal miqat jamaah haji Indonesia dari Madinah menuju Makkah. Jamaah haji Indonesia akan memulai ihram dan niat miqat dari Masjid Bir Ali.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Masjid Bir Ali tampak dari kejauhan, Jumat (12/7), Madinah. Tempat ini merupakan awal miqat jamaah haji Indonesia dari Madinah menuju Makkah. Jamaah haji Indonesia akan memulai ihram dan niat miqat dari Masjid Bir Ali.

Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Pergerakan jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah mulai dilakukan pada Sabtu (10/5/2025) Waktu Arab Saudi. Ada setidaknya 2.800 jamaah dari 17 kloter yang akan tiba di Makkah.  

Baca Juga

Jamaah dari Madinah akan singgah terlebih dahulu ke Bir Ali untuk mengenakan pakaian ihram sebelum melakukan umrah.  Di Bir Ali, jamaah akan mulai meniatkan ihram sebelum memasuki kawasan tanah haram. Waktu singgah di Bir Ali sekitar setengah jam.  

Kepala Sektor Bir Ali dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muhammad, menyatakan, panitia telah menyiapkan skema singgah efisien agar seluruh jamaah dapat melaksanakan miqat dengan tertib dan tepat waktu. 

Ini mengingat waktu singgah hanya berkisar antara 15 hingga 30 menit. Karena itu diharapkan agar jamaah sudah mengenakan ihram sejak dari hotel.   "Kemarin kita sudah koordinasi dengan teman-teman di sektor, agar Ketua Kloter, Karu dan Karom, mengingatkan para jamaah, sudah berikhram dari hotel, dan sudah berwudhu," kata dia, Sabtu (10/5/2025). 

Ia menjelaskan, jamaah cukup turun dari bus untuk melaksanakan sholat sunah dua rakaat di masjid, lalu kembali ke kendaraan dan melafalkan niat ihram.  Skema ini diharapkan memperlancar alur jamaah dan mencegah kemacetan kendaraan di sekitar kawasan masjid Bir Ali.

Hanya saja, ia mengakui berkaca dari tahun sebelumnya, petugas kerap harus menghadapi dinamika di lapangan. Beberapa jemaah lanjut usia (lansia) yang semestinya cukup berniat ihram dari dalam bus, kadang ikut turun karena tidak ingin tertinggal dari rombongan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement