Kamis 24 Apr 2025 10:00 WIB

Mengapa Jamaah Haji Diwajibkan Disuntik Vaksin Polio dan Meningitis?

Jamaah diberikan pelindung diri supaya kebal terhadap penyakit tersebut.

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas kesehatan melakukan penyuntikan vaksin meningitis kepada calon jemaah haji di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (16/4/2025). Sesuai ketentuan terbaru, seluruh jemaah haji asal Indonesia pada musim haji 1446 Hijriah atau tahun 2025 diwajibkan menjalani vaksinasi meningitis dan polio sebelum berangkat ke Tanah Suci. Kebijakan ini diberlakukan sebagai upaya pencegahan terhadap potensi penyebaran penyakit/virus selama pelaksanaan ibadah haji. Dengan demikian, vaksinasi meningitis dan polio kini menjadi syarat wajib bagi seluruh calon jemaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas kesehatan melakukan penyuntikan vaksin meningitis kepada calon jemaah haji di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (16/4/2025). Sesuai ketentuan terbaru, seluruh jemaah haji asal Indonesia pada musim haji 1446 Hijriah atau tahun 2025 diwajibkan menjalani vaksinasi meningitis dan polio sebelum berangkat ke Tanah Suci. Kebijakan ini diberlakukan sebagai upaya pencegahan terhadap potensi penyebaran penyakit/virus selama pelaksanaan ibadah haji. Dengan demikian, vaksinasi meningitis dan polio kini menjadi syarat wajib bagi seluruh calon jemaah haji Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum berangkat ke Tanah Suci, jamaah haji Indonesia diminta melakukan vaksin. Ada dua vaksin yang menjadi kewajiban yakni polio dan meningitis. Dua vaksin tersebut dapat diperoleh di pusat-pusat layanan Kesehatan. 

Di banyak daerah, pemda memberikan layanan khusus dengan menunjuk Puskesmas buat penyuntikan vaksin.  Seperti halnya di Kendari, Sulawesi Tenggara, ada lima puskesmas yang disiapkan untuk vaksin.  Di Indramayu pemberian vaksin dilakukan secara gratis.   

Baca Juga

Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan alasan di balik pentingnya vaksin.  Menurut Liliek, jamaah berasal dari negara yang pernah ada kasus polio terjadi. Sehingga jamaah lebih baik terlindungi supaya tidak menjadi pembawa penyakit untuk jamaah lain.

"Seperti itu. Sama juga kita divaksin meningitis bukan karena kita punya kasus meningitis di sini. Tapi jamaah yang dari negara lain, dari Afrika khususnya, banyak daerah yang menjadi pandeminya penyakit meningitis," ujarnya dalam Bimtek PPIH Arab Saudi, beberapa waktu lalu. 

 

Oleh karena itu, kata dia, jamaah ke Tanah Suci diberikan pelindung diri supaya kalau bertemu jamaah yang ada indikasi itu sudah  bisa kebal terhadap penyakit tersebut. 

 "Semua provinsi. Jadi kita sudah melakukan pengadaan dan untuk polio semua sudah terdistribusi ke seluruh provinsi," ujar dia.  

photo
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo. - (Dok MCH)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement