REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum berangkat ke Tanah Suci, jamaah haji Indonesia diminta melakukan vaksin. Ada dua vaksin yang menjadi kewajiban yakni polio dan meningitis. Dua vaksin tersebut dapat diperoleh di pusat-pusat layanan Kesehatan.
Di banyak daerah, pemda memberikan layanan khusus dengan menunjuk Puskesmas buat penyuntikan vaksin. Seperti halnya di Kendari, Sulawesi Tenggara, ada lima puskesmas yang disiapkan untuk vaksin. Di Indramayu pemberian vaksin dilakukan secara gratis.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan alasan di balik pentingnya vaksin. Menurut Liliek, jamaah berasal dari negara yang pernah ada kasus polio terjadi. Sehingga jamaah lebih baik terlindungi supaya tidak menjadi pembawa penyakit untuk jamaah lain.
"Seperti itu. Sama juga kita divaksin meningitis bukan karena kita punya kasus meningitis di sini. Tapi jamaah yang dari negara lain, dari Afrika khususnya, banyak daerah yang menjadi pandeminya penyakit meningitis," ujarnya dalam Bimtek PPIH Arab Saudi, beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, kata dia, jamaah ke Tanah Suci diberikan pelindung diri supaya kalau bertemu jamaah yang ada indikasi itu sudah bisa kebal terhadap penyakit tersebut.
"Semua provinsi. Jadi kita sudah melakukan pengadaan dan untuk polio semua sudah terdistribusi ke seluruh provinsi," ujar dia.
