Senin 04 Aug 2025 15:49 WIB

Kaitan antara Sapi Merah dan Ambisi Israel Kuasai Al Aqsa

Kaum Yahudi ekstrem di Israel meyakini pentingnya ritual penyembelihan sapi merah.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gevir dan ribuan Yahudi serbu Masjid Al-Aqsa.
Foto: Dok Istimewa
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gevir dan ribuan Yahudi serbu Masjid Al-Aqsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Temple Institute atau Machon HaMikdash merupakan sebuah lembaga yang menaungi para rabi Yahudi ultra-ortodoks. Institusi yang berdiri sejak 1987 di Israel (wilayah Palestina yang diduduki) ini dibentuk dengan satu tujuan, yakni mempersiapkan segala hal yang perlu demi terwujudnya Haikal atau Kuil Sulaiman III.

Dilansir dari laman resminya, Temple Institute sudah menyelesaikan pelbagai proyek untuk memperlancar rencana pembangunan kuil Yahudi itu. Kelompok ini menginginkan Masjid Al Aqsa sebagai lokasi dibangunnya kuil tersebut. Sebab, mereka meyakini bahwa dahulu Kuil Sulaiman pertama kalinya dibangun di lahan yang kini berdiri tempat suci umat Islam tersebut.

Baca Juga

Pada Juni 2008, Temple Institute telah selesai membuat seragam khusus yang akan dipakai para pendeta Yahudi. Mereka inilah yang nantinya menyembelih sapi merah dan melakukan penyucian orang-orang Israel dengan air campuran abu bangkai hewan itu.

Bahkan, Temple Institute disebut-sebut juga telah menyiapkan berbagai perkakas yang nanti dipakai untuk menyusun satu per satu batu Kuil Sulaiman III. Menurut ajaran Yahudi, kuil ini tidak boleh dibangun dengan alat yang berbahan besi. Selain itu, institut ini membuat macam-macam perabot yang akan mengisi bangunan tempat pemujaan tersebut.

Temple Institute dan seluruh umat Yahudi ultra-ortodoks antusias dengan rencana penyembelihan sapi merah. Sebab, dengan itulah segala persiapan yang telah dilakukan tidak akan sia-sia dan impian membangun Haikal atau Kuil Sulaiman III dapat mulai diwujudkan.

Keyakinan kaum Yahudi heredi ihwal ritual sapi merah berdasarkan pada Kitab Bilangan, salah satu bagian dari Taurat atau Perjanjian Lama. Dalam surat ke-19, ayat ke-18 dan 19, terdapat teks yang dianggapnya sebagai perintah Tuhan kepada orang-orang Israel.

Ayat-ayat itu berbunyi, “Dan orang yang tahir harus mengambil hisop, mencelupkannya ke dalam air, dan memercikkannya ke atas tenda, dan ke semua perkakas, dan ke atas orang-orang yang ada di sana, dan ke atas orang yang menyentuh tulang, atau orang yang terbunuh, atau orang yang terbunuh. mati, atau kuburan.

Dan orang yang tahir harus memerciki orang yang najis pada hari ketiga dan hari ketujuh; dan pada hari ketujuh dia harus menyucikannya; dan dia harus mencuci pakaiannya, dan mandi dengan air, dan menjadi tahir.”

photo
Latihan ritual pengorbanan sapi merah. - (X/@YinonMaga)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement