Selasa 25 Feb 2025 09:16 WIB

3 Pesan Kuat untuk Israel Saat Tentara Mereka Sendiri Spontan Cium Kepala Pejuang Hamas

Tentara yang ditahan mencium kepala pejuang Hamas

Sandera Israel mencium kening pejuang Hamas saat dibebaskan.
Foto: Tangkapan Layar
Sandera Israel mencium kening pejuang Hamas saat dibebaskan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meskipun ini bukan kasus pertama di mana warga Palestina berurusan dengan baik dengan tentara dan pemukim Israel yang ditawan, situasi yang dialami oleh tentara yang ditawan, Omer Shem Tov menimbulkan gaung yang luas dan interaksi yang luar biasa.

Dia secara spontan mencium kepala tawanan Brigade Al Qassam di wilayah Nuseirat. Peristiwa itu disaksikan oleh dunia secara langsung melalui Aljazirah dan saluran lainnya. Ini menunjukkan kenyamanan psikologis ketika ia menyelesaikan prosedur pertukaran,

Baca Juga

Mahmud ar-Rintisi, dalam artikelnya berjudul Limadza Qabbala Jundy Israiliy Ra’sa Jundy Min al-Qassam, dikutip dari Aljazirah, Selasa (25/2/2025), menjelaskan meskipun banyak yang bertanya-tanya mengapa seorang tentara Israel mau mencium kepala tawanannya.

Fakta sederhananya adalah bahwa ada konteks yang terwujud pada 7 Oktober dan berlanjut setelahnya, menjadikan momen ini sebagai salah satu momen bersejarah yang mendokumentasikan kemenangan moral rakyat Palestina atas musuh kriminal mereka yang telah melakukan genosida terhadap mereka dan dihukum oleh pengadilan internasional.

Banyak orang mungkin menganggap gambar seorang tawanan Israel yang mencium kepala seorang pejuang Al Qassam sebagai sebuah humor, namun gambar ini sangat dalam dalam proses mendokumentasikan kemenangan rakyat yang berada di bawah penjajahan atas orang-orang yang merampas tanah dan kesucian mereka, dan ini penting dalam proses pembebasan. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perjuangan Palestina.

Gambar ini bukanlah sebuah momen sekilas, juga bukan sebuah potret yang terisolasi, melainkan sebuah gambar yang solid yang penuh dengan moral, kecerdasan, nilai-nilai, dan indikator transformasi dalam sebuah isu yang menjadi perhatian seluruh dunia.

Gambar seorang tentara Israel yang mencium kepala seorang pejuang Qassam menegaskan bahwa perlawanan Palestina terus memenangkan hati dan pikiran dalam perilakunya, dan ini adalah buah penting dari kinerja dan perilakunya di lapangan.

Mungkin setiap peneliti yang tidak memihak dapat memantau volume pujian dan kekaguman, hanya dalam dua hari terakhir, atas perilaku perlawanan Palestina dan Brigade Qassam, yang membuat seorang tentara Israel mencium kepala pejuang yang bertanggung jawab untuk menangkapnya.

BACA JUGA: Hasil Autopsi Jenazah Yahya Sinwar Oleh Tentara Israel Ungkap Fakta Mengagumkan

Aspek moral dan manfaatnya

Selama 15 bulan pertempuran, perlawanan Palestina telah menunjukkan keunggulan moral yang tinggi dalam hal tawanan dan isu-isu lainnya. Dimensi nilai ini hadir dalam pidato pertama pertempuran Badai Al-Aqsa, yang diumumkan oleh syahid Muhammad al-Deif, untuk tidak menyasar anak-anak dan orang tua, dan dimanifestasikan dalam banyak peristiwa selama pertempuran ini.

Ada beberapa kesaksian dari para pemukim yang menekankan masalah ini, termasuk pemukim Rotem, yang mengatakan bahwa para pejuang Qassam meyakinkannya bahwa mereka tidak membunuh wanita dan anak-anak.

Perilaku moral perlawanan Palestina ini memberikannya legitimasi dan penghormatan secara politis dan militer, baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement