REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI berharap, penyelenggaraan ibadah haji akan semakin baik pada tahun mendatang. Menurut Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid, ada berbagai aspek pelayanan yang dapat terus ditingkatkan.
Misalnya, kuliner untuk jamaah haji Indonesia selama di Tanah Suci. Subhan mengharapkan, sajian yang diperuntukkan bagi para tamu Allah itu tetap mempertahankan cita rasa Nusantara.
"Kami berharap, tahun depan semakin banyak menu dan bumbu yang didatangkan langsung dari Indonesia sehingga diharapkan rasanya sama dengan yang ada di Tanah Air," ujar Subhan Cholid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/10/2024).
Hal itu disampaikannya dalam rapat evaluasi yang membahas menu makanan dan bahan baku Indonesia. Pembahasan juga mencakup variasi menu dan gizi makanan yang akan dikonsumsi jamaah haji.
Subhan mengajak semua pihak untuk menangkap peluang penyediaan bahan baku Indonesia dalam penyediaan katering jamaah haji. Ia mengingatkan, jumlah jamaah asal RI tiap musim haji mencapai lebih dari 200 ribu orang. Itu belum ditambah dengan jamaah umrah yang mencapai satu juta orang per tahun.
"Ini peluang besar bagi para pengusaha Indonesia untuk ekspor bahan baku Nusantara," kata dia.
Di samping pemenuhan menu dan bumbu, Kemenag juga akan meningkatkan pemenuhan standar gizi dengan menyesuaikan bahan baku yang tersedia. Pihaknya menjajaki kemungkinan penambahan menu buah, susu, dan lain-lain dalam sajian untuk jamaah haji.
Mudir BPKH Limited Iman Ni'matullah mengapresiasi layanan katering yang diberikan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI kepada jamaah. Menurutnya, respons jamaah terhadap layanan katering umumnya positif.
"Alhamdulillah, di aplikasi Kawal Haji, layanan konsumsi tahun 2024 banyak komentar positif dari jamaah. Kami sangat mengapresiasi tim katering haji. Jika menu sudah disusun, maka kami akan bisa lebih awal mempersiapkan bumbu yang sesuai dengan cita rasa masakan Indonesia," kata Iman.
Pihaknya berkomitmen untuk memenuhi bumbu, sepanjang harganya terjangkau. BPKH Limited juga menginginkan peningkatan kualitas layanan haji, sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji.
Tujuannya, kata dia, meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji, rasionalitas dan efisiensi penggunaan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), serta manfaat bagi kemaslahatan umat Islam.
"Mudah-mudahan April tahun depan kita sudah siap betul," kata dia.