Kamis 08 Aug 2024 11:40 WIB

Menelusuri Jejak Masuknya Islam di Kalimantan

Ada berbagai macam teori berdasarkan beraneka sumber sejarah dan artefak.

Warga berjalan di depan Masjid Al Ala, Desa Jatuh, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Selasa (4/4/2023). Masjid yang dibangun sekitar abad ke-17 Masehi dan diperkirakan berumur lebih dari 300 tahun tersebut menjadi simbol dakwah islami di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Foto:

Samuel Bryan Scott, dalam studinya Mohammedanism in Borneo: Notes for a Study of the Local Modifications of Islam and the Extent of Its Influence on the Native Tribes, yang dimuat di Journal of the American Oriental Society (1913), mengemukakan bahwa yang membawa agama Islam sampai ke Borneo adalah ‘a great economic force’ (suatu kekuatan ekonomi yang luar biasa).

Jaringan perdagangan intra-Asia telah terbentuk jauh sebelum kedatangan bangsa-bangsa Eropa. Orang Eropa, yang terutama sekali tertarik dengan rempah-rempah di Nusantara, menambah luas jaringan itu. Dari jaringan yang kompleks ini, yang juga melibatkan kaum Muslim dari luar Nusantara, Islam tersebar ke Kalimantan.

Para penduduk pribumi awal yang menganut agama Islam adalah orang-orang Melayu Kalimantan, terutama mereka yang tinggal di pinggir pantai, tempat yang pertama-tama disentuh oleh pengaruh asing. Selain orang Melayu, tepian pantai ini juga didiami oleh mereka yang berasal dari Bugis, Jawa, Sumatra, Malaya dan Sulawesi.

Di bagian lain Kalimantan, para pemukim dari Jawa menetap di sejumlah tempat seperti Paser, Kutai, Banjarmasin, Sambas, Mempawah dan Landak. Mereka sudah berada di sana sekitar tahun 1360.

Butuh 135 tahun kemudian sampai Islam mulai masuk di antara para pemukim Jawa ini. Scott menyebut bahwa pengaruh Islam tiba di komunitas Jawa di tempat-tempat tersebut antara tahun 1495-1770. Di sisi utara Kalimantan, tepatnya di wilayah yang kini menjadi Brunei Darussalam, Islam telah dianut oleh penduduknya pada sekitar abad 15 atau awal abad 16.  

Mengingat hutannya yang masih sangat lebat, pedalaman Kalimantan masih merupakan area yang terisolasi dari pengaruh luar. Transportasi sungai memainkan peranan penting dalam penyebaran Islam ke wilayah pedalaman kalimantan, termasuk yang terpenting di sini, Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Kalimantan bahkan di Indonesia.

Scott bahkan menyebut bahwa Islam membutuhkan waktu hampir 100 tahun untuk bisa menyebarluaskan pengaruhnya sejauh 300 kilometer dari pesisir ke pedalaman Kalimantan melalui jalur sungai.

Halaman selanjutnya ➡️

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/read/jejak-awal-masuknya-islam-di-kalimantan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement