REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) bersama Baznas Provinsi dan Kabupaten/ Kota di Jakarta. Satu di antara banyak tujuan rakernis yang ingin dicapai Baznas adalah meningkatkan literasi digital amil zakat dengan memberikan keahlian digital marketing.
Ketua Baznas RI, Prof KH Noor Achmad mengatakan, transformasi merupakan satu perubahan yang mendasar untuk menjadi lebih baik. Artinya, ujar dia, digitalisasi yang ada di Baznas ini mutlak harus dilakukan karena seluruh elemen yang ada di dunia sekarang ini yang menamakan dirinya modern pasti tidak akan meninggalkan digital.
"Tuntutan zaman untuk mempercepat sebuah proses juga dengan digital, dan tuntutan zaman untuk transparansi dan pertanggungjawaban juga dengan digital," kata Noor Achmad di Jakarta, Selasa (17/9/2024)
Menurut dia, digitalisasi atau transformasi digital tidak hanya sekedar melakukan suatu perubahan di bidang digital. Tapi sekaligus perubahan di bidang budaya dan peradaban. Sehingga peradaban akan berubah, budaya akan ikut berubah manakala digitalisasinya juga bisa mengantarkan perubahan-perubahan di bidang budaya dan peradaban.Ia menegaskan, kalau Baznas ingin jadi lebih baik, maka transformasi digitalnya harus baik.
Di tempat yang sama, Direktur Keamanan Informasi, Data dan Layanan Digital Baznas, Andrian mengatakan, Rakernis Baznas ini bertujuan untuk mengumpulkan amil-amil pelaksana dari seluruh Indonesia yakni dari seluruh daerah. Di sini Baznas melihat pentingnya digitalisasi dan transformasi digital bagi amil dan Baznas se-Indonesia.
"Ketika kita bicara transformasi digital, itu adalah selangkah lebih maju dari digitalisasi, di mana kita tidak hanya membangun sistem, tapi kita juga membangun kapasitas orangnya untuk menggunakan sistem, membangun budaya digitalisasi tersebut untuk menggunakan, menyesuaikan dengan kondisi digital yang saat ini," jelas Andrian.
Andrian menegaskan, tahun ini Baznas berfokus kepada penguatan kapasitas literasi digital amil. Terutamanya di sisi keamanan informasi, data, pengolahan data, dan juga dari sisi digital marketing. Karena tiga faktor ini merupakan faktor yang sangat krusial.
"Terutama dari sisi keamanan informasi adalah dengan akan diberlakukannya Undang-Undang tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) di bulan Oktober tahun ini," ujarnya.
Ia menambahkan, digital marketing merupakan sebuah kemampuan yang dirasa sangat-sangat krusial demi menunjukkan dan demi mengedepankan kerja-kerja baik yang dilakukan oleh Baznas di berbagai daerah. Terutamanya itu harus bisa dipublikasikan, harus bisa dilihat, harus bisa orang lain melihat dan bagaimana bisa memonitor hasil pekerjaan Baznas di berbagai daerah. Jadi memang Baznas RI mencoba memberikan pelatihan di sini.
"Dari sisi data analitik kita memberikan pelatihan di mana tujuannya adalah supaya data-data yang ditampilkan itu bisa digunakan dengan baik. Data-data yang ditampilkan akurat, transparan, dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang ada di daerah sehingga pengelolaan zakat kedepannya di seluruh daerah semakin efisien dan efektif," jelas Andrian.
Direktur Inovasi dan Teknologi Informasi (TI) Baznas, Achmad Setio mengatakan, peserta yang hadir di Rakernis Baznas sebanyak 234 orang dari Baznas Provinsi dan Baznas Kabupaten/ Kota. emua digabungkan dengan tujuan untuk meningkatkan literasi digital mereka.
"Ini adalah salah satu upaya kita agar teman-teman yang menjadi peserta di sini (Rakernis) mengetahui bagaimana caranya melakukan digital marketing," ujar Setio.
Setio mengatakan, sehingga pengumpulan dana zakat mereka meningkat melalui website mereka yang diisebut kantor digital. Jadi pengumpulannya meningkat, tata kelolaannya semakin baik, dan penyeluarannya semakin efisien dengan memanfaatkan beberapa teknologi seperti artificial intelligence.
"Jadi intinya seperti itu kita ingin meningkatkan kemampuan teman-teman di daerah dalam hal digital marketing sehingga pengumpulan mereka meningkat," ujarnya.