Rabu 31 Jul 2024 05:43 WIB

Khan Younis Jadi Saksi Kebiadaban Israel, Tiga Ratus Jenazah Ditemukan

Sebagian besar mayat yang ditemukan sudah membusuk.

Warga Palestina berjalan melintasi puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin (22/7/2024). Ribuan warga di Khan Younis melarikan diri dari serangan udara dan operasi militer Israel. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan serangan Israel ke Khan Younis, selatan Jalur Gaza tersebut menewaskan 70 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina berjalan melintasi puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin (22/7/2024). Ribuan warga di Khan Younis melarikan diri dari serangan udara dan operasi militer Israel. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan serangan Israel ke Khan Younis, selatan Jalur Gaza tersebut menewaskan 70 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Khan Younis kembali menjadi saksi kebiadaban pasukan Israel menyusul penarikan tentara penjajah dari kota yang berada di Gaza bagian selatan tersebut. 

Pertahanan Sipil di Jalur Gaza melaporkan bahwa jumlah mayat syuhada yang ditemukan dari bagian timur kota itu melebihi prediksi, dengan penghitungan awal yang menunjukkan sekitar 300 warga Palestina terbunuh oleh pasukan pendudukan Israel.

Baca Juga

Selain itu, pihak berwenang melaporkan bahwa selama delapan hari terakhir, para pekerja darurat telah menemukan hampir 300 mayat, yang sebagian besar sudah membusuk. Operasi pencarian orang hilang masih terus dilakukan.

Para pekerja darurat di Khan Younis kesulitan untuk menemukan mayat-mayat dari bawah reruntuhan di tengah kehancuran yang nyaris total, dengan kerusakan infrastruktur yang dilaporkan mencapai 90%. Perlu dicatat bahwa pasukan penjajah Israel memperbarui invasi ke Khan Younis mulai 22 Juli 2024, yang berlangsung selama delapan hari, di tengah konfrontasi sengit oleh Perlawanan Palestina.

Kehancuran besar-besaran di Khan Younis

Kantor Pemerintah di Jalur Gaza mengungkapkan bahwa dalam delapan hari tersebut, pasukan penjajah Israel menghancurkan puluhan bangunan tempat tinggal dan rumah, menewaskan dan melukai ratusan orang, yang merupakan kejahatan perang yang jelas.

Kantor pemerintah mengatakan bahwa pasukan penjajah Israel menghancurkan 31 bangunan tempat tinggal yang dihuni oleh penduduk. Sementara itu, sebanyak 320 rumah dan bangunan lainnya rusak. Pasukan pendudukan Israel juga menargetkan sektor-sektor penting di timur Khan Younis, kantor tersebut menambahkan.

Selain itu, pihak berwenang mengungkapkan bahwa penjajah Israel beberapa kali menghalangi petugas darurat untuk menyelamatkan warga Palestina yang terluka di Khan Younis, yang secara terang-terangan melanggar hukum internasional, khususnya kewajiban untuk melestarikan kehidupan dan hak untuk hidup.

Penjajah Israel juga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, khususnya terkait pemindahan penduduk secara paksa dan mengancam nyawa ratusan ribu warga sipil.

Otoritas Gaza menyatakan bahwa pendudukan Israel dan pemerintah Amerika Serikat bertanggung jawab penuh atas pembantaian yang terus menerus terhadap warga sipil. Mereka menuntut pengadilan internasional dan masyarakat internasional untuk mengadili para penjahat perang Israel dan segera menghentikan genosida terhadap rakyat Palestina.

 

Pada Selasa (30/7/2024) waktu setempat, Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan jumlah korban tewas dan luka-luka terbaru di seluruh jalur Gaza. Kementerian mengungkapkan bahwa penjajah Israel melakukan tiga pembantaian dengan menyerang rumah-rumah keluarga.

Sedikitnya 37 warga Palestina gugur syahid dan 73 lainnya terluka dalam serangan Israel dalam 24 jam sebelum pernyataan Kementerian tersebut dirilis. Angka ini meningkatkan jumlah total warga Palestina yang terbunuh menjadi 39.400 orang, dengan 90.996 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023.

Selain itu, 12 warga Palestina baru-baru ini menjadi martir di kamp pengungsi al-Nuseirat di Jalur Gaza, setelah pasukan penjajah Israel menembaki sekelompok besar warga sipil di kamp tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement