Senin 17 Nov 2025 16:26 WIB

UNIDA Gontor Gaungkan Integrasi ESG dalam Industri Halal

UNIDA Gontor berkomitmen mengembangkan industri halal.

Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) Riset Halal di Kompleks UNIDA Gontor.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) Riset Halal di Kompleks UNIDA Gontor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UNIDA Gontor Gaungkan Integrasi ESG dalam Industri Halal

Di tengah geliat industri halal global yang semakin dinamis, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor mengambil langkah proaktif.

Baca Juga

Kampus berbasis pesantren ini sedang menggelar sebuah gelaran intelektual penting: Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) Riset Halal. Bukan sekadar acara biasa, kegiatan ini membawa angin segar kolaborasi internasional dengan kehadiran profesor tamu dari negeri jiran.

Mengusung tema yang relevan dan strategis, "Enhancing Competitiveness of Halal SMEs in Food and Beverage through Halalan Thoyiban Practices: A Comparative Study Between Malaysia and Indonesia," acara ini berupaya membedah bagaimana praktik halalan thoyiban dapat mendongkrak daya saing UKM makanan dan minuman di dua negara serumpun tersebut.

Kolaborasi apik ini terwujud berkat sinergi antara Halal Centre UNIDA Gontor, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, serta Fakultas Syariah. Suasana di Gedung Senat UNIDA Gontor pun terasa hidup. Para akademisi, praktisi industri, hingga mahasiswa yang memiliki komitmen kuat terhadap penguatan ekosistem halal global, semua hadir. Mereka berkumpul, siap menyerap wawasan baru dan berkontribusi dalam diskusi yang sangat penting ini.

Menyelami Wawasan dari INHART-IIUM

Sesi utama dan paling dinamis dari kegiatan ini diisi oleh pakar terkemuka, Prof. Dr. Dzuljastri Abdul Razak dari International Halal Research and Training Institute (INHART), International Islamic University Malaysia (IIUM). Kehadiran beliau menjadi magnet tersendiri bagi para peserta.

Dalam pemaparannya yang renyah dan mudah dicerna, Prof. Dzuljastri membuka perspektif baru. Beliau menekankan pentingnya mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam denyut nadi industri halal. Menurutnya, praktik bisnis yang berbasis ESG bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Ini adalah kunci vital untuk keberlanjutan jangka panjang, wujud tanggung jawab etis, sekaligus persiapan matang bagi pelaku usaha halal dalam menghadapi kerasnya persaingan pasar global yang makin menuntut transparansi.

Beliau juga menegaskan sebuah visi yang jelas: harmonisasi antara kerangka ESG dengan prinsip halalan thoyiban yang sudah menjadi dasar utama. Integrasi keduanya akan membentuk kerangka kerja yang solid dan kuat. Dampaknya langsung terasa: peningkatan kualitas produk yang signifikan, penguatan kepercayaan konsumen yang kian cerdas, serta dorongan daya saing internasional yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) halal, baik di Malaysia maupun di Indonesia.

Memperkuat Tali Kolaborasi Indonesia-Malaysia

Lebih dari sekadar seminar satu arah, rangkaian kegiatan ini menjadi ajang eksplorasi mendalam. Para peserta secara aktif menggali dan mengidentifikasi peluang-peluang kolaborasi riset halal antara Malaysia dan Indonesia. Diskusi mengalir lancar, didasari oleh kesamaan konteks budaya, ekonomi, dan religius yang dimiliki kedua negara.

Momen ini menjadi penegasan ulang akan pentingnya kemitraan akademik lintas negara. Kolaborasi semacam ini krusial dalam upaya bersama membangun industri halal yang lebih tangguh, inovatif, dan berdaya saing, tidak hanya di tingkat regional Asia Tenggara, tetapi juga di kancah global. Semangat kebersamaan terasa kental, menjanjikan langkah sinergis ke depan.

Langkah Maju Menuju Keunggulan Halal Global

Diselenggarakan di tempat yang prestisius, Gedung Senat UNIDA Gontor, kegiatan ini secara tegas memperlihatkan komitmen universitas tersebut untuk memajukan kajian halal yang berbasis riset dan memperkuat kerja sama internasional. UNIDA Gontor membuktikan diri sebagai salah satu pusat studi halal yang patut diperhitungkan.

Melalui integrasi cerdas antara prinsip ESG dan nilai halalan thoyiban, acara ini sukses memberikan wawasan baru yang segar, sekaligus menawarkan strategi aplikatif bagi penguatan UKM halal. Ini adalah bekal berharga bagi para pelaku usaha untuk siap menghadapi standar global yang terus berkembang dan berevolusi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement