Selasa 30 Jul 2024 10:24 WIB

Hizbullah Curi Start Perang, Pos Militer Israel Jadi Sasaran

Para pejuang Hizbullah juga menargetkan posisi tentara Israel di lokasi Al-Raheb .

Seorang petugas polisi Israel memeriksa bagian-bagian roket yang ditembakkan oleh kelompok militan Hizbullah Lebanon setelah menyerang pada malam hari di sebuah komunitas di Israel utara, dekat perbatasan dengan Lebanon, Rabu, 6 Maret 2024.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Seorang petugas polisi Israel memeriksa bagian-bagian roket yang ditembakkan oleh kelompok militan Hizbullah Lebanon setelah menyerang pada malam hari di sebuah komunitas di Israel utara, dekat perbatasan dengan Lebanon, Rabu, 6 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kelompok perlawanan bersenjata asal Lebanon, Hizbullah mengatakan pada Senin (29/7/2024) bahwa mereka menyerang beberapa pos militer di Israel utara. Serangan tersebut dilakukan di tengah kekhawatiran akan perang besar-besaran dengan Israel, Anadolu Agency melaporkan.

Kelompok Hizbullah mengatakan para pejuangnya menyerang dengan "senjata yang tepat" peralatan mata-mata yang baru dipasang di pos Al-Malikiyya.

Baca Juga

Para pejuang Hizbullah juga menargetkan posisi tentara Israel di lokasi Al-Raheb dengan rudal berpemandu dan menembakkan puluhan roket Katyusha ke lokasi Al-Baghdadi, kata kelompok tersebut. Belum ada informasi yang tersedia tentang cedera atau kerusakan.

Dikutip dari laman Middle East Monitor, Selasa (30/7/2024), pesawat tempur Israel melakukan serangan udara di beberapa kota di Lebanon selatan, termasuk Houla, Markaba dan Mays Al-Jabal, Kantor Berita Nasional milik pemerintah melaporkan.

Ketegangan telah meningkat antara Hizbullah dan Israel setelah serangan rudal di kota Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu lalu.

Sementara itu, Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan tersebut, yang menewaskan 12 orang dan melukai 40 lainnya. Tapi kelompok Lebanon tersebut telah membantah bertanggung jawab.

Eskalasi tersebut terjadi di tengah serangan mematikan Israel di Gaza, yang telah mewafatkan lebih dari 39.300 orang sejak Oktober lalu, menyusul serangan oleh kelompok Perlawanan Palestina, Hamas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement