Kamis 13 Nov 2025 12:48 WIB

Media Israel Ungkap AS akan Bangun Pangkalan Militer Sementara di Gaza, Ini Kata Gedung Putih

Media mengungkap, pangkalan militer tersebut akan menjadi pangkalan pertama disana.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sekretaris Gedung Putih Karoline Leavitt
Foto: AP
Sekretaris Gedung Putih Karoline Leavitt

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Laporan sebuah media Israel mengungkap militer Amerika Serikat akan membangun pangkalan sementara di perbatasan Jalur Gaza. Pemberitaan ini mendapat respons dari Gedung Putih.

Pada Rabu (12/11/2025), Gedung Putih membantah laporan yang menyebut Amerika Serikat (AS) berencana membangun pangkalan militer sementara di perbatasan Jalur Gaza.

Baca Juga

“Laporan itu hanya didasarkan pada selembar dokumen, berupa permintaan informasi dari seseorang di Departemen Angkatan Laut tentang sebuah ide yang mungkin terjadi di masa depan," kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, kepada wartawan.

"Namun, reporter tersebut menafsirkannya sebagai rencana resmi dan memberitakan seolah-olah Amerika Serikat tengah mempertimbangkannya (membangun pangkalan militer). Saya sudah memeriksa langsung ke tingkat tertinggi pemerintah federal Amerika Serikat,” kata Leavitt menambahkan.

“Ini bukan sesuatu yang diminati atau sedang dilakukan oleh Amerika Serikat saat ini,” tegas dia.

photo
Peta pada 1947 yang menggambarkan rencana PBB untuk membagi tanah Palestina untuk orang-orang Arab dan Yahudi. - (dok wikipedia)

Sebelumnya, surat kabar Yedioth Ahronoth, mengutip pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Washington berupaya mendirikan pangkalan militer besar di wilayah perbatasan Gaza. Jika benar, langkah itu akan menandai “eskalasi signifikan dalam aktivitas militer AS di Israel.”

Media tersebut juga menyebut proyek itu akan menjadi “pangkalan militer besar pertama milik Amerika di wilayah Israel, yang menunjukkan semakin dalamnya komitmen AS terhadap upaya stabilisasi pascaperang di Jalur Gaza.”

Leavitt menegaskan bahwa Presiden Donald Trump telah berulang kali menyampaikan penolakannya terhadap pengerahan pasukan AS di Timur Tengah.

“Presiden sangat jelas bahwa ia tidak ingin melihat pasukan darat terlibat dalam situasi di Timur Tengah. Kami telah mencapai kemajuan besar dalam rencana perdamaian di Gaza, dan kami ingin proses itu terus berlanjut,” ujar dia.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement