Kamis 18 Jul 2024 19:40 WIB

Akhirnya Buka Suara, Zainul Maarif Ceritakan Perbincangannya dengan Presiden Israel

Biaya kunjungannya ke israel berasal dari organisasi bernama itrek

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Zainul Maarif
Foto: MUHYIDDIN/REPUBLIKA
Zainul Maarif

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta akhirnya melakukan pemecatan terhadap anggotanya yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog dan terkait dengan organisasi Yahudi.

Salah satu yang terkena sanksi tersebut yakni Dr Zainul Maarif. Cendekiawan muda sekaligus dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) tersebut diketahui melakukan kunjungan ke Israel pada 30 Juni-5 Juli 2024. Zainul pun sempat memposting fotonya bersama Presiden Israel lewat akun Instagram @zenmaarif. 

Baca Juga

BACA JUGA: 5 Hadits Rasulullah SAW tentang Keutamaan Shalawat Nabi

Zainul mengaku bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, bersama empat orang aktivis NU lainnya pada 3 Juli 2024 lalu. Berdasarkan pengakuannya, dialog bersama Isaac Herzog saat itu berlangsung sekitar 15 sampai 20 menit. Dalam dialog itu, Zainul mengaku membahas tentang perdamaian bersama Presiden Israel. Dia berharap kepada Israel agar berdamai dengan Palestina. 

"Tidak terlalu lama, dialognya berapa ya mungkin 15-20 kali ya. Utamanya ya kami mengungkapkan ya tadi, kami mengharapkan perdamaian. Kita orang Indonesia kan punya tugas secara konstitusional untuk menghadirkan perdamaian dunia," ujar Zainul saat ditemui di Kantor PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (18/7/2024). 

photo
Posting Dr Zainul Maarif mengenai kunjungannya dan rombongan menghadap Presiden Israel, baru-baru ini. - (tangkapan layar)

Menurut dia, pesan utama seorang muslim adalah salam, artinya berdamai dengan orang. Karena itu, dalam pertemuan bersama Presiden Israel, dia pun mengungkapkan misi perdamaian.  

"Saya mengungkapkan perdamaian di hadapan orang-orang yang sedang nyerang. Artinya, ini kan kita harus diplomasi, ngomongnya itu, Kami mengharapkan agar tidak ada serangan lebih lanjut tentang itu," ucap Zainul. 

Zainul mengaku pergi ke Israel dengan menggunakan visa turis. Dia menjelaskan, Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel, dia pun terbang ke Dubai terlebih dahulu. "Saya ke Dubai dulu, baru ke Israel," kata Zainul.

Biaya kunjungannya ke Israel sendiri berasal dari sebuah organisasi bernama Itrek (Israel Trek). Ini adalah organisasi yang secara eksplisit pro-Israel dan sebelumnya telah menerima dana dari pemerintah Israel.  "Biayanya dari organisasi bernama Itrek. Itrek.org itu loh. Sebenarnya ini nama kependekan dari Israel Trek," jelas Zainul.

 

Dipecat PWNU DKI Jakarta.. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement