REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu hari, Nabi Muhammad SAW sedang berada di antara para sahabatnya. Kemudian, datanglah seorang pemuda dengan agak tergesa-gesa. Tampak sebagai seorang pemuda, dia sedang bergelora. Mudah terjerumus ke hal-hal yang negatif, termasuk perbuatan zina.
Padahal, mestilah dia tahu perbuatan keji seperti itu tak pantas dilakukan seorang Muslim. Namun, dia merasa sulit mengatasi gelora nafsunya.
Maka, pemuda itu berkata kepada Rasul shalallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk melakukan zina."
Gemparlah para sahabat Rasulullah SAW mendengarkan kata-kata itu. Bahkan, ada di antara mereka yang bangkit hendak meringkus pemuda itu.
Untuk apa lelaki ini menanyakan sesuatu yang sudah jelas jawabannya?
Namun, Nabi Muhammad SAW tetap bijaksana dalam menanggapi. Beliau kemudian berkata kepada para sahabat, "Suruhlah pemuda itu mendekatiku." Maka remaja ini pun mendekat.
Setelah itu, beliau dengan lembut bertanya kepadanya, "Wahai anak muda, apakah engkau suka bila perzinaan itu terjadi atas diri ibumu?"
Pemuda ini menjawab, "Tidak. Demi Allah, biarlah Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu."
Beliau shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Demikianlah perasaan orang lain, ia juga tidak suka bila hal itu terjadi pada diri ibunya."
View this post on Instagram




