Kamis 22 Jun 2023 05:32 WIB

Saat Ulama Bandingkan Pembubaran FPI-HTI dengan Al Zaytun

Sejumlah ulama membandingkan pembubaran FPI-HTI dengan Al Zaytun.

Rep: Bayu Adji, Andrian Saputra, Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Saat Ulama Bandingkan Pembubaran FPI-HTI dengan Al Zaytun. Foto: Pimpinan Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang meminta kepada pihak kepolisian untuk berjaga di luar pembatas.
Foto:

Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali juga mempertanyakan sikap pemerintah yang lamban dalam menyelesaikan berbagai persoalan terkait Ma'had Al Zaytun. Menurutnya dengan berbagai penyimpangan ajaran di Ma'had Al Zaytun serta adanya keterkaitan dengan NII KW 9, pemerintah tidak cukup untuk memberikan teguran. Tetapi menurutnya pemerintah juga harus secepatnya mengambil tindakan membubarkan.

"Jadi apa lagi yang mau ditunggu pemerintah. Mengapa ada negara di dalam negara ini dibiarkan. HTI yang punya pemikiran tentang khilafah sudah dibubarkan, FPI juga dibubarkan, loh kok ini Al Zaytun dia jelas punya struktur pemerintahannya sendiri, dibiarkan," kata kiai Athian kepada Republika.co.id pada Sabtu (17/06/2023).

Kiai Athian melihat adanya saling lempar dan menunggu di antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan aparat dalam menyelesaikan persoalan Al Zaytun. 

Sementara, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, menegaskan Pemprov Jabar tak mempunyai kewenangan untuk membubarkan Ponpes Al Zaytun apabila memang telah terbukti ada kesalahan dalam aktivitasnya. Karena, menurut Emil, pihak yang berwenang membubarkan adalah Kementerian Agama (Kemenag).

 

"Pembubaran hanya dilakukan oleh Kementerian Agama yang memberikan izin, izinnya ada di Kementerian Agama karena sifatnya pesantren Diniyah, Aliyah dan seterusnya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil Gedung Sate, Kota Bandung, pada Rabu (21/6/2023).

Bahkan, menurut Emil, ada aliran dana miliaran rupiah yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Agama untuk aktivitas pembelajaran di Ponpes Al-Zaytun. Namun, Emil tak menyebut angkanya secara rinci.

"Di mana dana dari Kementerian Agama kurang lebih setiap tahun ada sekian miliar juga ke Al-Zaytun," katanya. 

Menurut Emil, dirinya sudah membentuk tim investigasi yang ditugaskan secara khusus untuk mengumpulkan data terkait aktivitas di pesantren. Sebab, diperlukan kajian mendalam untuk menganalisis aktivitas di Ponpes Al-Zaytun.

"Saya harus adil mendengarkan dan membentuk tim investigasi," katanya.

Perlu diketahui, tim investigasi yang dibentuk oleh Ridwan terdiri dari berbagai lembaga Islam dan juga ormas Islam. Selain itu, dalam tim investigasi itu, adapula aparat kepolisian, TNI hingga kejaksaan. 

photo
Infografis Doa dan Dzikir Setelah Sholat - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement