REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) menyebut, kepercayaan publik ke polisi mulai pulih pasca kasus Ferdy Sambo. Walaupun, kepercayaan itu belum pulih sepenuhnya.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur menilai, hasil survei tersebut cukup logis.
Karena, menurut dia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah bersungguh-sungguh dalam memperbaiki citra Polri yang hancur karena Sambo.
“Ya, saya kira demikian (cukup logis), keberhasilan kepolisian mengungkap kasus-kasus besar di internal kepolisian membuat citra positif bahwa Kapolri bersungguh sungguh melakukan pembenahan,” ujar Gus Fahrur saat dihubungi Republika.co.id, Senin (27/3/2023).
Gus Fahrur melihat, masyarakat secara umum juga telah merasakan suasa lebih aman dan kondusif. Selain itu, menurut dia, perilaku aparat juga lebih simpatik dan responsif atas pengaduan masyarakat.
“Namun, Polri masih harus terus meningkatkan kepercayaan masyarakat tersebut. Masih banyak yang harus di benahi dan ditingkatkan perbaikan layanan umum, termasuk dalam upaya memberantas penyakit perjudian, narkoba, dan pencegahan tindak kejahatan,” ucap Gus Fahrur.
Dia mengatakan, Polri juga harus terus meningkatkan kedisiplinan anggotanya, serta melakukan penindakan hukum yang tegas namun humanis tanpa pandang bulu.
Jika hal itu dilakukan, menurut dia, maka akan berhasil menuju Polri yang Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan (Presisi).
“Mudah-mudahan dengan kepercayaan kepada Polri yang makin meningkat. Polri menjadi penegak hukum yang terpercaya dan semakin dicintai rakyat. Makin baik kinerja, profesional, dan transparan, serta tidak menjadi alat kepentingan pihak tertentu. Polri harus berpihak kepada kebenaran dan keadilan,” kata Gus Fahrur.
Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?
Pada Ahad (26/3/2023) kemarin, Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei yang dilakukan IPI. Dia menyebutkan bahwa kepolisian cenderung meningkat kepercayaannya.
Survei ini dilakukan pada 9-16 Februari 2023, dengan sampel 1.220 responden. Dalam survei ini, tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian meningkat.
Pada November 2022 sebesar 58,2 persen, Desember (62,9 persen), dan Februari 2023 (68,4 persen).
Burhanuddin Muhtadi menilai, sejauh ini langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam memperbaiki citra Polri yang hancur karena kasus Sambo sudah bagus. Walaupun, kepercayaan terhadap kepolisian belum sepenuhnya pulih.
“Baru (naik) 10 persen. Jadi belum sepenuhnya pulih kepercayaan terhadap polisi dibanding November 2021, saat itu 80 persen masyarakat trust terhadap polisi. Dan kasus Sambo membuat kepercayaan turun menjadi 50 persen,” paparnya.