Sabtu 22 Jan 2022 04:00 WIB

 Akibat Diskriminasi, Muslim India Alami Tekanan Mental

Muslim India alami tekanan mental karena menjadi target Islamofobia.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Muslim India melakukan shoat Jump/
Foto:

Berbicara tentang kesehatan mentalnya sendiri, Usmani menjelaskan bagaimana, dengan kejahatan terhadap muslim menjadi kejadian hampir setiap hari di India, menjangkau keluarga korban telah menjadi pekerjaan birokrasi. 

“Kami mendatangi korban kejahatan kebencian, mengumpulkan detail, dan mencoba mencari cara untuk membantu mereka. Saya merasa seperti batu, tanpa emosi," ujar Usmani.

Pengalaman serupa dialami Aiman ​​Khan, aktivis perempuan muslim yang namanya muncul dalam kasus 'Bulli Bai'. Karena pekerjaannya melibatkan berbicara dengan para penyintas kejahatan rasial dan merekam kesaksian mereka, dia pun mengalami trauma. 

“Saya sudah menjalani terapi, tapi saya merasa terapi itu juga ada batasannya. Sebagian besar trauma begitu mengakar sehingga anda bahkan tidak tahu banyak cara yang memengaruhi anda dalam kehidupan sehari-hari,” kata diakepada TRT World .

Sadaf Vidha, pendiri dan terapis di Terapi Guftagu yang berbasis di Mumbai, mengatakan bahwa masalah kepercayaan adalah hal terpenting ketika seseorang mencari terapi mental.

“Ini mirip dengan wanita yang menjangkau dokter atau terapis wanita sambil membicarakan masalah mereka karena mereka merasa akan lebih simpatik. Orang-orang merasa ingin berkonsultasi dengan terapis muslim karena mereka merasa bahwa seorang Hindu kasta atas mungkin tidak dapat memahami posisi mereka, dan mungkin tidak memahami seberapa besar masalah ini,"ujar Vidha.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement