Ahad 04 Jul 2021 02:28 WIB

Alami Teror, Mualaf Ayesha Minta Ajukan Petisi ke Pengadilan

Renu Gangwar yang kini bernama Ayesha Alvi mendapatkan ancaman dan pemerasan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto:

Times of India melaporkan bahwa regu anti-teror (ATS) mendaftarkan Laporan Informasi Pertama (FIR) terkait hubungan Qasmi dan Umar dengan konversi  Ayesha. Namun,

Additional of Director General Police untuk urusan Hukum dan Ketertiban, Prashant Kumar mengatakan kepada Newslaundry bahwa hanya satu FIR yang telah didaftarkan oleh ATS terhadap Umar dan Qasmi.

Ketika seorang wartawan secara khusus mengutip laporan Times of India, Kumar menolak berkomentar.  "ATS telah mengajukan satu FIR tunggal terhadap orang-orang itu dan mereka sedang menyelidikinya," katanya.

Pengacara Ayesha, Kamlesh Kumar Mishra, mengatakan kepada Newslaundry bahwa ketika Qasmi ditangkap, polisi menyita daftarnya yang mencantumkan nama Ayesha.

"Polisi Uttar Pradesh kemudian membocorkan informasi itu ke media," tuding Mishra.

Dari informasi itu, awak media mulai menyambangi rumah orangtuanya di Tilhar. Menurut Mishra, informasi tersebut mencantumkan alamat pada sertifikat konversi yang dibocorkan ke pers.

Namun dalam petisinya, kata dia, Ayesha mengaku menolak diwawancara namun selalu mendapat paksaan.

"Ada panggilan telepon pertama yang saya terima adalah dari 063********* dan ketika dia datang, dia mengancam akan mempublikasikan berita tentang konversi saya dan saya akan ditangkap. Lalu ia meminta uang dari saya dan ketika kami menyangkal dia mengancam lagi. Setelah itu dia dengan paksa mengambil 20 ribu rupee dari kami," kata Mishra, mengutip petisi Ayesha.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement