REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Partai Kongres oposisi utama India mengajukan keluhan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) negara tersebut atas kampanye Perdana Menteri nasionalis Hindu, Narendra Modi.
Modi secara terang-terangan menargetkan minoritas Muslim dalam pidatonya. Dalam pengaduannya kepada KPU pada Senin (22/4/2024). Partai Kongres mengatakan Modi telah menyulut komentar-komentar yang memecah-belah persatuan, tidak pantas, dan jahat.
Menurut oposisi, apa yang dilakukan Modi dengan menargetkan komunitas agama tertentu adalah sebuah pelanggaran terang-terangan dan langsung terhadap undang-undang pemilu. “Mereka jauh lebih buruk daripada yang pernah dilakukan oleh perdana menteri yang menjabat dalam sejarah India,” kata partai oposisi dalam pengaduannya, dilansir dari TRT World, Selasa (23/4/2024).
Juru bicara Partai Kongres Abhishek Manu Singhvi mengatakan sangat berharap tindakan nyata segera diambil dan memberikan teguran keras terhadap Modi. Modi untuk kali ketiganya kembali mencalonkan diri sebagai perdana menteri India.
Dalam kampanyenya baru-baru ini, Modi menyebut umat Muslim India sebagai bangsa penyusup dan produsen bayi. Pidatonya itu sontak saja memicu kecaman luas dari kelompok oposisi dan kelompok hak asasi manusia.
Modi secara keliru mengklaim kongres...