Selasa 06 Apr 2021 01:51 WIB

Jejak Warisan Muslim Inggris

Masjid Shah Jahan disebut sebagai titik awal Jejak Warisan Muslim Inggris.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Masjid Shah Jahan di Woking, Inggris
Foto:

Ahmed mengatakan, Initiative tersebut bermula dari upayanya untuk membantu anak-anaknya terhubung dengan berbagai identitas mereka sendiri. Saat mencari sumber daya, dia menyadari bahwa sejarah Muslim di Inggris tidak didokumentasikan secara sistematis.

"Saya pikir jika kita tahu lebih banyak tentang sejarah keluarga kita, kita mungkin memiliki landasan yang lebih baik. Kami sangat beragam sebagai komunitas di Inggris, Muslim India, Muslim Pakistan, Arab, Muslim Kulit Hitam yang Afrika atau Afro-Karibia, masuk Islam, tetapi kami memiliki makanan yang berbeda, budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda. Kisah-kisah ini adalah cara belajar tentang satu sama lain sebagai komunitas," paparnya.

Proyek lain yang diluncurkan oleh Everyday Muslim, dijalankan oleh sukarelawan dan hampir seluruhnya didanai oleh hibah warisan nasional. Ini termasuk memeriksa pola migrasi abad ke-20 di East End London dan melestarikan cerita dari komunitas Muslim Kulit Hitam London.

"Landasan dasar dari semua yang kami lakukan adalah mengumpulkan sejarah lisan," kata dia, dan mencatat bahwa materi arsip kemudian didigitalisasi dan dipublikasikan.

Dan ternyata itu bukan hanya masjid. Pada 1884, saat mendirikan Institut Oriental, Leitner juga membuat pemakaman Muslim pertama di Inggris. Pemakaman Muhammadan, seperti yang diketahui, itu menunggu hingga 1895 untuk penguburan pertamanya, seorang pemain sulap India, Sheikh Nubie yang meninggal saat tur di London.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement