REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok Muslim Inggris yang mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur mengklaim mereka diusir secara paksa dan diserang oleh pasukan Israel. Mereka mengecam insiden tersebut sebagai pembatasan ibadah dan pelanggaran hak asasi manusia yang terang-terangan.
Menurut saksi mata Raz Ahmed, Ismail Hasan, dan Syed Ibrahim, mereka menjadi sasaran tentara Israel saat melakukan sholat di ruang sholat Bab al-Rahma di dalam kompleks masjid pada malam hari raya Idul Fitri.
“Kami berada di Masjid Al-Aqsa di Masjid Bab al-Rahma, yang berada di sisi kiri Kubah Batu, dan kami sedang sholat. Saya duduk dan kemudian seorang pria, yang mungkin tingginya sekitar enam kaki, datang dan menarik saya dengan sangat kuat," kata Syed Ibrahim, dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (18/4/2024).
Menurut Ibrahim, pria tersebut menyeretnya keluar. Pria itu menaruh sepatu botnya di atas kakinya dengan cukup keras. Kemudian, orang yang sama memukul Ibrahim dengan tongkat dan mengenai jam tangannya.
“Dia memecahkan arlojiku hingga berkeping-keping. Tentara Israel menyebabkan keributan tanpa alasan apa pun,” jelas Ibrahim.
Selanjutnya...