Jumat 05 Dec 2025 08:37 WIB

Hamas Komentari Tewasnya Abu Shabab: Ganjaran untuk Pengkhianat Rakyat dan Negara

Abu Shabab tewas oleh para anggota gengnya sendiri.

Milisi Yasser Abu Shabab yang didukung Israel untuk melawan Hamas di Jalur Gaza.
Foto: facebook
Milisi Yasser Abu Shabab yang didukung Israel untuk melawan Hamas di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengatakan nasib pemimpin milisi bersenjata Yasser Abu Shabab, agen yang bekerja sama dengan penjajah, adalah ganjaran tak terelakkan bagi siapa pun yang mengkhianati rakyat dan negaranya dan rela menjadi alat di tangan Israel. 

Dikutip dari Aljazeera, gerakan itu menambahkan Abu Shabab melakukan tindakan kriminal bersama gengnya, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap barisan nasional dan sosial.

Baca Juga

Hamas menghargai sikap keluarga, suku, dan klan yang mengatakan bahwa mereka terlepas dari Abu Shabab dan semua orang yang terlibat dalam penyerangan terhadap rakyatnya atau bekerja sama dengan penjajah, dan mencabut perlindungan suku dan sosial dari kelompok yang terisolasi ini.

Hamas menegaskan penjajahan yang tidak mampu melindungi agen-agennya tidak akan mampu melindungi siapa pun dari para pembantunya.

Hamas menjelaskan persatuan rakyat Palestina dengan keluarga, suku, klan, dan lembaga nasionalnya akan tetap menjadi pengaman dalam menghadapi setiap upaya untuk merusak tatanan internalnya.

Radio militer Israel mengumumkan pada Rabu (3/12/2025) bahwa Abu Shabab telah dibunuh oleh orang tak dikenal di timur Rafah, Jalur Gaza. Keadaan pembunuhannya masih belum jelas, karena ada perbedaan informasi yang bocor ke media Israel tentang cara dan lokasi pembunuhannya.

Radio militer Israel mengumumkan pembunuhan pemimpin milisi bersenjata di timur Rafah, Jalur Gaza, Yasser Abu Shabab, oleh orang tak dikenal.

Radio tersebut menyebutkan bahwa Israel memperkirakan Abu Shabab dibunuh oleh salah satu anak buahnya.

Sumber radio militer Israel mengatakan pembunuhan Abu Shabab merupakan perkembangan buruk bagi Israel.

Saluran televisi Israel Channel 12 mengutip pernyataan seorang pejabat keamanan yang mengatakan Abu Shabab meninggal di rumah sakit Soroka akibat luka-luka yang dideritanya dalam perselisihan internal dalam keluarga.

Koresponden AlJazeera, Fatima Khamaisi, dikutip Kamis (4/12/2025) mengatakan detail mengenai pembunuhan Abu Shabab masih awal dan bertentangan, tetapi media Israel menegaskan pemimpin yang disebut Organisasi Pasukan Rakyat, Yasser Abu Shabab telah dibunuh.

Menurut detail ini, pembunuhan tersebut dilakukan oleh pejuang yang berafiliasi dengan Gerakan Perlawanan Islam Hamas.

Radio militer Israel mengutip sumber militer yang mengatakan bahwa Hamas memiliki informasi intelijen tentang Abu Shabab, yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang dekat dengannya.

Koresponden Aljazeera melaporkan Abu Shabab berada di wilayah Rafah, selatan Jalur Gaza, dan bekerja sama dengan penjajah Israel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement