REPUBLIKA.CO.ID, WAJO -- Kementerian Agama (Kemenag) berencana memfasilitasi pesantren dalam merancang pembangunan gedung dan sarana prasarana agar sesuai dengan standar teknis bangunan. Hal ini disampaikan Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said, menindaklanjuti imbauan Menteri Agama (Menag) Prof Nasaruddin Umar usai robohnya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
“Jadi kami bercita-cita suatu waktu Kementerian Agama mencoba memfasilitasi pesantren yang ingin mendiskusikan desain bangunannya. Kira-kira bisa difasilitasi oleh Kemenag,” ujar Basnang kepada Republika.co.id dalam acara dialog media pada MQK Internasional di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Jumat (2/10/2025).
Menurutnya, salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pembentukan tim ahli atau konsultan yang dibiayai Kemenag. Tim tersebut nantinya dapat memberikan analisis teknis sebelum pesantren memulai pembangunan gedung.
“Misalnya kalau ada pesantren yang akan membangun, itu dimulai dengan analisis. Analisis tentu kemudian kekuatannya seperti apa nanti menghadapi gempa. Itu kita akan diskusikan bersama dengan Kementerian PU, karena bagaimanapun hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan memang kewenangannya PU,” jelasnya.
Selama ini, lanjut Basnang, pembangunan di banyak pesantren sering kali dilakukan tanpa perencanaan teknis yang matang.
“Selama ini kan pondok tidak pernah ada desain yang begitu bagus. Ada bantuan, ya sudah, bangun saja di sana tanpa analisis apakah pas atau tidak untuk dibangun,” ucap Basnang.
View this post on Instagram