Selasa 02 Dec 2025 07:33 WIB

Munas Ma'had Aly Dorong Penguatan Direktorat Jenderal Pesantren

Ma’had Aly memiliki peran strategis sebagai lembaga pendidikan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO
Ilustrasi Pondok Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID,JOMBANG -- Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (AMALI) 2025 menghasilkan dorongan kuat bagi penguatan kelembagaan Direktorat Jenderal Pesantren. Forum nasional yang digelar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang pada 28-30 November itu juga menetapkan Mudir Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta, KH Nur Salikin sebagai Ketua AMALI yang baru untuk periode 2025–2030.

Agenda Munas III yang mengusung tema “Rekognisi, Sinergi, dan Transformasi Peran AMALI dalam Penguatan Ekosistem Pendidikan Pesantren” itu dihadiri sejumlah tokoh pesantren. 

Baca Juga

Di antaranya, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, KH Irfan Yusuf, KH Riza Yusuf, Direktur PD Pontren Basnang Said, serta Kasubdit Pendidikan Ma’had Aly Mahrus El-Mawa.

Ketua AMALI demisioner, KH Nur Hannan menegaskan, Ma’had Aly memiliki peran strategis sebagai lembaga pendidikan dan sebagai penjaga peradaban Islam Nusantara. 

“Perjalanan Ma’had Aly bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan jalan pengabdian dan amanat peradaban Islam Nusantara,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Senin (1/12/2025).

Terpilihnya Kiai Nur Salikin disambut hangat para peserta Munas. Lahir di Grobogan, ia dikenal sebagai figur muda dengan kapasitas akademik kuat. Ia menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga, mendalami fikih di Universitas Al-Ahgaff Yaman, dan menyelesaikan jenjang magister serta doktoral di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keilmuannya diperkaya melalui talaqqi di Darul Mustafa Tarim, Ribat Tarim, Darul Ghuroba’, serta sejumlah pesantren besar di Indonesia. Jejak akademik dan pengabdiannya mencakup pengajaran persiapan mahasiswa Timur Tengah, dosen Ma’had Aly, Bendahara AMALI, hingga juri MQK dan tim penyusun soal PBSB serta LPDP Dana Abadi Pesantren. Ia juga menulis buku “Fikih Minoritas.”

Dorongan Penguatan Ditjen Pesantren

Munas AMALI kali ini merumuskan sejumlah rekomendasi penting bagi masa depan Ma’had Aly. Salah satunya, kebutuhan untuk memperkuat struktur Direktorat Jenderal Pesantren agar lebih efektif dan fokus.

“Para mudir berharap agar Direktorat Jenderal Pesantren ke depan memiliki struktur yang lebih ramping, efektif, dan tepat sasaran. Minimal ada eselon II yang secara khusus menangani Ma’had Aly, dan tentu diisi oleh alumni pesantren yang memahami budaya pesantren,” kata Kiai Nuris, sapaan akrabnya. 

Rekomendasi ini dipandang penting untuk mempercepat transformasi Ma’had Aly sebagai pusat kaderisasi ulama dan akademisi pesantren di Indonesia.

Di luar aktivitas akademik, Kiai Nuris dikenal luas melalui dakwahnya di media sosial dengan gaya santun dan mudah diterima generasi muda. Kepemimpinannya diharapkan membawa AMALI memasuki era baru yang lebih progresif dan adaptif terhadap perkembangan ekosistem pesantren.

Dengan rekam jejak akademik yang kuat, pengalaman kelembagaan yang luas, dan aktivitas dakwah digital yang aktif, Kiai Nuris diyakini mampu memperkuat Ma’had Aly sebagai pilar penting pendidikan pesantren di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement