REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Menurut jajak pendapat Maariv, 63 persen warga Israel khawatir tentang serangkaian pengakuan internasional atas negara Palestina.
Jajak pendapat tersebut mengindikasikan bahwa 59 persen warga Israel khawatir tentang kemungkinan Israel tidak diikutsertakan dalam acara-acara olahraga dan budaya internasional.
Menurut jajak pendapat tersebut, 53 persen warga Israel percaya bahwa perang di Gaza harus diakhiri dan fokus pada pemulangan para tahanan dari sana.
Jajak pendapat ini juga menunjukkan bahwa 53 persen warga Israel mendukung usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Pekan lalu, sebuah jajak pendapat yang dilakukan surat kabar yang sama mengungkapkan bahwa lebih dari separuh warga Israel (52 persen) tidak mempercayai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu - yang sedang dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional karena kejahatan perang di Gaza.

Angka ini lebih besar dibandingkan dengan 44 persen yang menyatakan percaya kepadanya, karena pendalaman operasi militer di Gaza dan pidatonya baru-baru ini yang memperingatkan akan adanya isolasi internasional.
Menurut hasil jajak pendapat, blok sayap kanan yang dipimpin oleh Netanyahu turun menjadi 49 kursi jika terjadi pemilihan umum baru, sementara oposisi naik menjadi 61 kursi.
Hal ini memberikannya kemampuan untuk membentuk pemerintahan tanpa bergantung pada partai-partai Arab, yang stabil di angka 10 kursi.
