Kamis 27 Nov 2025 23:56 WIB

Hamas Kecam Penangkapan Pejuang yang Terkepung di Terowongan Rafah, Sebut Langgar Gencatan Senjata

Ratusan pejuang terjebak dalam terowongan di Rafah.

Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengambil bagian dalam parade gencatan senjata di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengambil bagian dalam parade gencatan senjata di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengecam tindakan Israel yang mengejar para pejuangnya yang terkepung di terowongan Rafah untuk membunuh mereka. Hal ini merupakan bentuk pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata.

Hamas mengatakan, mereka telah melakukan upaya besar untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi Israel telah menggagalkannya, dan menyerukan kepada para mediator untuk segera bertindak untuk memulangkan mereka.

Baca Juga

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (26/11/2025) bahwa kejahatan keji yang dilakukan pendudukan melalui pengejaran, pembunuhan, dan penangkapan para mujahidin yang terperangkap di terowongan Kota Rafah merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza dan bukti nyata dari upaya terus-menerus untuk merongrong dan menghancurkan perjanjian ini.

Dikutip dari Aljazeera, Kamis (27/11/2025), pernyataan itu menambahkan Hamas selama sebulan terakhir telah melakukan upaya besar-besaran dengan berbagai pemimpin politik dan mediator untuk menyelesaikan masalah para pejuang dan memulangkan mereka ke rumah masing-masing, serta mengajukan gagasan dan mekanisme tertentu untuk menangani masalah ini.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Hamas telah menyampaikan hal itu dalam komunikasi penuh dengan para mediator dan pemerintahan AS sebagai salah satu penjamin perjanjian gencatan senjata.

Tetapi penjajahan menghancurkan semua upaya ini dengan mengutamakan pembunuhan, kejahatan, pengejaran, dan penangkapan, sehingga menggagalkan upaya para mediator yang telah berupaya keras dengan berbagai pihak internasional untuk mengakhiri penderitaan para pejuang pahlawan ini.

Hamas menuntut Israel bertanggung jawab penuh atas nyawa para pejuang dan menyerukan para mediator untuk segera bertindak menekan Israel agar mengizinkan mereka pulang ke rumah, karena mereka adalah teladan yang unik dalam pengorbanan, kepahlawanan, dan kesabaran, serta simbol martabat dan kebebasan rakyat Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement