Selasa 23 Sep 2025 13:21 WIB

Sekjen Kemenag: Dunia Kagum Indonesia Punya Keberagaman Luar Biasa tapi Stabil

Partisipasi masyarakat sipil di Indonesia sangat tinggi dalam mendukung pembangunan.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sekjen Kemenag Profesor Kamaruddin Amin
Foto: Fuji E Permana / Republika
Sekjen Kemenag Profesor Kamaruddin Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag), Prof Kamaruddin Amin menegaskan, Indonesia telah menjadi contoh dunia dalam mengelola keberagaman. Menurut dia, Indonesia adalah negara dengan tingkat pluralitas tertinggi sekaligus stabilitas sosial politik yang kuat.

"Indonesia adalah mega diversity country, negara yang paling plural, paling beragam dalam etnis, agama, budaya, dan berbagai aspek. Dunia kagum pada kemampuan kita merawat kerukunan," ujar Kamaruddin saat sambutan dalam acara "Kick Off Harmoni Award Pemerintah Daerah dan FKUB" di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Baca Juga

Kamaruddin mengaku baru saja menghadiri pertemuan "The Meeting of Muslim Religious Leaders of BRICS Countries" di Brasil. Dalam forum itu, menurut dia, sejumlah delegasi internasional juga terkesan dengan cara Indonesia menjaga harmoni di tengah keragaman. 

"Mereka amazed melihat Indonesia yang sangat luar biasa diversity-nya, tapi tingkat stabilitas sosial politiknya juga sangat baik. Mungkin salah satu yang paling stabil di dunia," ujarnya.

Ia menekankan peran agama sangat fundamental dalam menjaga kerukunan bangsa. "Kita bukan negara agama, tetapi negara yang sangat beragama. We are a very religious country. Agama menjadi infrastruktur sosial yang kokoh dalam menjaga harmoni," jelasnya.

Kamaruddin juga menyebut, partisipasi masyarakat sipil di Indonesia sangat tinggi dalam mendukung pembangunan bangsa. Mulai dari kontribusi pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi, peran masyarakat disebutnya menjadi fondasi kuat yang membedakan Indonesia dengan negara lain.

"Kalau mau belajar Islam dari sisi pengetahuan, bisa di mana saja. Tapi kalau mau belajar bagaimana Islam diamalkan, datanglah ke Indonesia," kata dia.

photo
Ilustrasi toleransi, persaudaraan, kebersamaan, ukhuwah islamiyah. - (Republika/Prayogi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement