REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengatakan bahwa pengakuan Inggris atas Negara Palestina mencerminkan nilai-nilai bersama negara itu dengan Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan dunia.
"Keputusan mengenai pengakuan negara Palestina ini, yang diumumkan oleh Perdana Menteri Starmer ketika para pemimpin dunia berkumpul di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan jelas mencerminkan nilai-nilai bersama Inggris dan Indonesia terkait Perdamaian dan Keamanan," kata Jermey melalui siaran pers, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Keputusan Inggris untuk mengakui Negara Palestina sekarang, katanya, merupakan upaya Inggris untuk melakukan segala sesuatu guna mendukung masa depan yang damai bagi Israel dan Palestina, sebuah prospek yang dia nilai semakin menjauh.
"Kami akan bekerja tanpa lelah sebagai bagian dari upaya internasional untuk mendukung jalan menuju perdamaian dan melindungi hak yang setara bagi rakyat Israel dan Palestina," katanya.
Pengakuan resmi terhadap Negara Palestina sepenuhnya dimaksudkan untuk melindungi keberlangsungan solusi dua negara dan menciptakan jalan menuju perdamaian abadi bagi rakyat Israel dan Palestina.
Bersama dengan Indonesia, mereka berjanji akan berupaya menciptakan dunia yang lebih aman bagi masa depan.
Pada 21 September 2025, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer secara resmi mengakui Negara Palestina guna melindungi keberlangsungan solusi dua negara dan menciptakan jalan menuju perdamaian abadi bagi rakyat Israel dan Palestina.
Keputusan bersejarah yang diumumkan bersama Kanada dan Australia itu diambil ketika situasi riil di Gaza terus memburuk, sementara Israel terus memperluas permukiman ilegal di Tepi Barat, dan Hamas tetap menahan para sandera.
Solusi dua negara, dengan Israel yang aman dan terjamin berdampingan dengan negara Palestina yang berdaulat dan layak yang dipimpin oleh Otoritas Palestina yang telah direformasi, dinilai menjadi satu-satunya jalan untuk mewujudkan perdamaian abadi bagi rakyat Israel dan Palestina.