Jumat 31 Oct 2025 09:50 WIB

Hamas Segera Gelar Operasi Keamanan Besar-besaran Berantas 'Para Pengkhianat' di Dalam Gaza

Pasukan Abu Shabab berjumlah sekitar 2000 orang.

Miliisi Yasser Abu Shabab yang didukung Israel untuk melawan Hamas di Jalur Gaza.
Foto: facebook
Miliisi Yasser Abu Shabab yang didukung Israel untuk melawan Hamas di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengeklaim sedang bersiap untuk meluncurkan kampanye keamanan terbesar terhadap geng-geng bersenjata dan milisi yang dituduh bekerja sama dengan tentara Israel, menurut informasi eksklusif  dari sumber-sumber keamanan di Kementerian Dalam Negeri Gaza seperti dilansir dari Palestine Chronicle, Kamis (30/10/2025).

Sejak gencatan senjata Gaza berlaku pada 10 Oktober, gerakan perlawanan tersebut telah melakukan serangkaian serangan yang menargetkan kelompok-kelompok yang dipersenjatai dan dibiayai oleh Israel. Terbaru, Hamas melakukan pelucutan senjata klan Doghmush di Kota Gaza.

Baca Juga

Seorang petugas keamanan mengatakan kepada Mondoweiss, kampanye keamanan ini bertujuan untuk melenyapkan kelompok-kelompok yang terus bekerja sama dengan tentara pendudukan. Dia menekankan, menekankan bahwa milisi yang tersisa "menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan sipil dan operasi perlawanan."

photo
Anggota Hamas mengambil posisi di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, sebelum menyerahkan sandera Israel ke Palang Merah, Senin, 13 Oktober 2025. - ( AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Milisi di bawah perlindungan Israel

Sumber-sumber tersebut mengatakan, faksi-faksi bersenjata paling menonjol yang masih aktif termasuk "Pasukan Rakyat" yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab di Rafah timur dan "Tentara Rakyat" yang dipimpin oleh Ashraf al-Mansi di Gaza utara. Keduanya dikatakan beroperasi di wilayah-wilayah yang masih berada di bawah kendali militer Israel.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri memperkirakan jumlah anggota geng yang bekerja sama dengan pendudukan tidak melebihi beberapa ratus orang di seluruh Gaza. Mereka tak termasuk pasukan Abu Shabab yang berjumlah sekitar 2.000 anggota. "Milisinya beroperasi di sebelah timur Rafah, sepenuhnya di bawah perlindungan tentara pendudukan," kata sumber tersebut.

Sumber keamanan senior lainnya mengatakan kepada Mondoweiss, kurang dari 80 anggota terlibat langsung dalam pembunuhan, penculikan, atau tindakan sabotase. Meski demikian, interogasi dan bukti lapangan menunjukkan bahwa orang-orang ini didanai, dipersenjatai, dan ditugaskan misi oleh tentara Israel.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement