Selasa 09 Sep 2025 16:23 WIB

Gus Yahya Diminta Umumkan Penghentian AKN NU yang Tuai Polemik karena Peter Berkowitz

Peter Berkowitz menerbitkan buku yang membela Israel atas kritik hukum internasional.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Selasa (24/6/2025).
Foto: BPMI Setpres
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Selasa (24/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar meminta Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) dievaluasi secara menyeluruh terlebih dahulu. Rais Aam menilai PBNU dikritik dan dicemooh banyak pihak pasca-polemik kehadiran akademisi Peter Berkowitz.

"Permintaan itu disampaikan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar melalui surat tertanggal 25 Agustus 2025 kepada Ketua Umum PBNU perihal Penghentian/Penangguhan Pelaksanaan AKN NU dan Nota Kesepahaman PBNU dengan CSCV, setelah beliau mencermati dengan seksama berbagai pemberitaan melalui beragam kanal yang berdampak sangat negatif terhadap PBNU dan Jam’iyah Nahdlatul Ulama dan beragam pandangan," kata Ketua Tim Koordinasi dan Supervisi Syuriyah PBNU, Mohammad Nuh dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (9/9/2025).

Baca Juga

Dalam surat itu, Rais Aam PBNU minta AKN NU dihentikan atau ditangguhkan sampai dengan adanya evaluasi secara menyeluruh yang melibatkan Tim Koordinasi dan Supervisi Pengurus Besar Syuriyah.

Menurut Nuh, sehari setelah polemik Orasi Ilmiah di Pascasarjana Universitas Indonesia itulah, Rais Aam langsung menerbitkan surat perintah penghentian AKN NU. 

"Harapannya, Ketua Umum selaku penanggung jawab kegiatan segera mengumumkan kepada publik bahwa AKN NU telah dihentikan/ ditangguhkan untuk dievaluasi secara menyeluruh terlebih dahulu," kata Nuh.

photo
Presiden Prabowo Subianto (kanan) mencium tangan Miftachul Akhyar usai memberikan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025). Presiden Prabowo memberikan Bintang Jasa dan Kehormatan kepada 122 tokoh yang dinilai berjasa kepada bangsa dan negara, dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI. - (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement