REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Militer penjajah Israel mengumumkan pada Kamis (31/7/2025) waktu setempat,mereka telah mulai mengurangi pasukannya di Jalur Gaza, termasuk penarikan Divisi ke-98.
Menurut Radio Angkatan Darat Israel, keputusan ini menyusul adanya kesimpulan resmi dari Operasi Kereta Gideon, sebuah serangan skala besar yang diluncurkan pada awal Mei 2025. Selama beberapa hari terakhir, brigade penerjun payung, komando, dan brigade lapis baja dilaporkan telah ditarik keluar dari wilayah tersebut.
Operasi tersebut, yang awalnya disajikan sebagai upaya tegas untuk membangun kendali militer dan politik penuh atas Gaza, telah gagal mencapai tujuan. Hal ini dilaporkan oleh Channel 13 Israel, yang menyiarkan bahwa tidak satu pun tujuan yang ditetapkan oleh Kabinet Israel pada awal kampanye telah tercapai.
Menurut Pusat Studi Israel Palestina, yang dikutip Al Mayadeen, Operasi Kereta Gideon bertujuan untuk merestrukturisasi Gaza melalui serangkaian langkah militer yang luas.

Operasi tersebut termasuk pembentukan zona penyangga — yang digambarkan oleh para analis menyerupai ghetto — tempat warga sipil Palestina akan terkonsentrasi. Tujuannya, untuk memberikan kebebasan bergerak dan fleksibilitas operasional bagi pasukan Israel.