Rabu 18 Jun 2025 17:52 WIB

Usai Ancaman Bom di Pesawat, Dirjen: Kemenag-Saudia Tetap Jaga Ritme Penerbangan Jamaah Haji

Sebanyak 442 orang jamaah haji yang dibawa pesawat ini sudah kembali ke Jakarta.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief
Foto: MCH 2025
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Ancaman bom di pesawat terbang menjadi perhatian serius Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Pesawat Saudia Airlines SV-5276 itu diketahui sedang membawa jamaah haji dari Jeddah, Arab Saudi. Lantaran ancaman tersebut, prosedur antisipasi pun aktif sehingga pesawat ini mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatra Utara, alih-alih Jakarta seperti jadwal semula.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI Hilman Latief mengakut bersyukur, pesawat terbang itu dapat mendarat darurat dengan aman. Pihaknya juga lega lantara Kapolda Sumatra Utara Irjen Wishnu Hermawan telah memastikan, bardasarkan hasil pemeriksaan, pesawat itu steril dari benda bermuatan bom.

Baca Juga

PPIH Arab Saudi, terang Hilman, terus melakukan koordinasi dengan pihak Saudia Airlines terkait dengan rencana penerbangan jamaah haji Indonesia. Adapun prosedur pengamanan pesawat di Kualanamu sepenuhnya diserahkan kepada otoritas bandara setempat.

"Prosedur pengamanan diserahkan pada otoritas terkait di Bandara Kualanamu, baik pihak kepolisian, maskapai dan otoritas bandara,” ujar Hilman Latief di Makkah, Arab Saudi, Selasa (17/6/2025).

"Pengecekan kondisi jamaah dan barang bawaannya dilakukan sesuai dengan peosedur yang berlaku,” sambungnya.

Usai pesawatnya mendarat darurat, jamaah haji RI yang tergabung dalam Kelompok Terbang 12 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 12) ⁠itu diistirahatkan di hotel setempat. Para haji asal Kota Depok, Jawa Barat, itu juga sudah mendapatkan fasilitas konsumsi.

"⁠Kemenag terus berkoordinasi dengan pihak Saudia Airlines untuk tetap menjaga ritme penerbangan pemulangan jemaah di kelompok terbang berikutnya,” kata Hilman.

Ia pun berharap, jamaah haji RI tetap tenang dan tidak panik. Hilman meminta mereka agar mempercayakan penanganan masalah kepada pihak yang berwenang.

"Kami harap jamaah juga bisa segera kembali ke pangkuan keluarganya dengan sehat dan rasa bahagia,” ujar dia.

photo
Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2025/1446 - (Republika)

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui surat elektronik (surel) pada pukul 07.30 WIB, Selasa (17/6/2025).

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub RI Lukman F Laisa mengatakan, surel tersebut berisi ancaman dari pihak tidak dikenal. Isinya menyatakan bahwa yang bersangkutan akan meledakkan pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5276.

“Pesawat dengan rute Jeddah–Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) itu membawa 442 jamaah haji Kloter 12 JKS, dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang,” ujar Lukman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Lukman menyampaikan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah mengaktifkan ruang Emergency Operation Center (EOC) yang merupakan pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat di bandara. Manajemen bandara pun langsung menghubungi anggota Komite Keamanan Bandara Soekarno-Hatta untuk berkumpul di ruang EOC dan mengambil langkah penanganan terhadap ancaman bom tersebut.

“Informasi terbaru yang diperoleh dari AirNav Indonesia, pilot in command (PIC) pada pukul 10.17 WIB menginformasikan kepada petugas air traffic controller JATSC untuk divert atau mengalihkan penerbangan yang semula menuju Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kualanamu di Medan untuk penanganan lebih awal,” ucap Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement