
Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Agama (Kemenag) memastikan distribusi kartu Nusuk kepada jamaah haji Indonesia semakin lancar menjelang puncak haji. Jumlah kartu Nusuk yang belum terdistribusi ke jamaah sudah di bawah 10 persen.
"Artinya (syarikah) ada yang 92 persen, ada yang 95, 94, nah ini yang terselip-selip ini grup kecil," ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief, Ahad (25/5/2025).
Menurut Hilman, jamaah yang belum mendapatkan Nusuk akan ditelusuri betul-betul penyebabnya. Misalnya, setelah dicek ternyata syarikah yang seharusnya memberikan Nusuk kepada jamaah A, tapi paspornya dipegang oleh maktab lain. Pihak syarikah akhirnya tidak bisa menerbitkan Nusuk.
"Karena saat keberangkatan datanya dipegang oleh maktab atau markas B, tapi seharusnya markas dengan syarikah A," ujarnya di Makkah, Ahad (25/5/2025).
Masalah tersebut, kata Hilman, sudah dikomunikasikan dan diselesaikan sehingga diharapkan membuat jamaah lebih tenang. Sebab, bagaimanapun jamaah membutuhkan Nusuk untuk beribadah di Masjidil Haram.
"Kalau untuk masuk ke Haram dan tentu saja ini menjadi tiket pada saat nanti ke Arafah," ujarnya.