REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Restoran Ayam Goreng Widuran Solo tengah menjadi sorotan masyarakat Muslim Indonesia setelah viral di media sosial. Pasalnya, ayam goreng legendaris ini tidak mencantumkan informasi jelas mengenai status nonhalal makanannya.
Warganet pun banyak yang memberikan ulasan buruk terhadap restoran yang sudah ada sejak 1974 ini. Berdasarkan komentar di Ringkasan Ulasan Google, warganet mengungkapkan kekecewaan terhadap restoran tersebut karena dianggap tidak jujur.
"Penjual tidak jujur. Sudah terlanjur pesan ayam satu ekor, saya datang dengan pelat mobil luar kota Solo dan seluruh keluarga berhijab, namun tidak diberi informasi bahwa makanan nonhalal. Awal datang sudah curiga karena tamu yang lain menatap ke kami, langsung cek Google Review, lalu tanya karyawan yang sedang menggoreng ayam, dan jreng!!! ternyata NONHALAL. Seketika saya langsung batalkan pesanan," ujar salah satu warganet, Teguh Budianto, di kolom komentar.
Warganet lainnya, Nifira S. Arifin, juga memberikan ulasan panjang terhadap Ayam Goreng Widuran. Ia mengaku telah mengonfirmasi langsung kepada karyawan bahwa ayam goreng di restoran tersebut tidak halal. Namun, menurutnya, karyawan tidak memberikan penjelasan secara terbuka mengenai status nonhalal.
"Dan tidak pernah memberi tahu jika tidak ditanya, padahal banyak yang berhijab makan di sini juga," tulis Nifira.
Nifira menceritakan ia dan keluarganya memang sudah agak curiga karena rasa ayam di restoran tersebut sangat enak. Namun, ia tidak menyangka ayam goreng ternyata bisa saja tidak halal.
"Lumayan kecewa dan baru sadar memang tidak ada logo halal di banner tokonya," katanya.