Senin 24 Nov 2025 04:50 WIB

Kisah Kaum yang Gemar Berkhianat, dari Era Nabi Musa Hingga Nabi Muhammad

Allah mengabadikan pengkhianat untuk jadi ibrah bagi manusia.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi seorang Muslim mengaji ayat Alquran tentang Bani israil.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi seorang Muslim mengaji ayat Alquran tentang Bani israil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak masa para Nabi terdahulu hingga era Rasulullah SAW, Alquran merekam jejak panjang pengkhianatan dan tipu daya yang dilakukan sebagian kaum Yahudi terhadap para utusan Allah dan perjanjian yang mereka buat sendiri.

Dari penolakan terhadap ajakan Nabi Musa Alaihissalam, upaya menyalib Nabi Isa Alaihissalam, hingga makar yang dilancarkan terhadap Nabi Muhammad SAW, rangkaian peristiwa itu menjadi pelajaran sejarah tentang bagaimana kedurhakaan dan konspirasi dapat berulang dari generasi ke generasi.

Baca Juga

Alquran memberi tahu umat manusia bahwa kaum Yahudi menjadi kaum yang gemar berbuat makar dan khianat sejak masa Nabi Musa Alaihissalam, Nabi Isa Alaihissalam dan Nabi Muhammad SAW. Bahkan, Zionis Yahudi berbuat khianat kepada bangsa Palestina yang menampung mereka, di kala dalam sejarahnya banyak negara menolak dan mengusir kehadiran kaum Yahudi.

Kaum Yahudi mengkhianati Nabi Musa, padahal Nabi Musa adalah Nabi mereka, yang telah menyelamatkan mereka dari kejaran Firaun. Tapi saat kaum Yahudi diajak berperang di jalan Allah oleh Nabi Musa, kaum Yahudi malah menyuruh Nabi Musa berperang sendiri bersama Allah SWT. Sementara mereka tidak mau berperang karena takut mati, tamak dan tidak beriman kepada Nabi dan Allah SWT.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَآ اَبَدًا مَّا دَامُوْا فِيْهَا ۖفَاذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَآ اِنَّا هٰهُنَا قٰعِدُوْنَ

Mereka berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya. Oleh karena itu, pergilah engkau bersama Tuhanmu, lalu berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami tetap berada di sini saja.” (QS Al-Ma'idah Ayat 24)

Kaum Yahudi juga mengkhianati Nabi Isa Alahissalam. Sampai-sampai kaum Yahudi menyalib dan membunuh orang yang meraka kira Nabi Isa.

Menurut Tafsir Kementerian Agama, memang kaum Yahudi itu biasa membangkang terhadap Nabinya, malah kadang-kadang membunuh Nabinya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ

(Kami menghukum pula mereka) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang menurut mereka menyerupai (Isa). Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentangnya (pembunuhan Isa), selalu dalam keragu-raguan terhadapnya. Mereka benar-benar tidak mengetahui (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), kecuali mengikuti persangkaan belaka. (Jadi,) mereka tidak yakin telah membunuhnya. (QS An-Nisa Ayat 157)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement