REPUBLIKA.CO.ID,GAZA — Pemerintah Penjajah Israel memanggil Duta Besar Spanyol pada Rabu (14/5/2025) lalu setelah Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez menyebut Israel sebagai negara (pelaku) genosida.
Ana Salomon diminta untuk menghadiri pertemuan di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel setelah Sanchez mengeluarkan pernyataan tersebut, dengan mengatakan bahwa Spanyol tidak melakukan bisnis dengan negara seperti itu.
“Menyusul pernyataan keras yang dibuat oleh Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Duta Besar Spanyol untuk Israel telah dipanggil untuk pertemuan teguran di Kementerian Luar Negeri di Yerusalem besok,” kata Kemenlu Israel dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita Anadolu.
Dalam sesi tanya-jawab di parlemen sebelumnya di Madrid, Sanchez menanggapi kritik dari Gabriel Rufian, seorang anggota parlemen Catalan, yang menuduh pemimpin sosialis tersebut mempertahankan hubungan dagang dengan Israel meskipun ada perang di Gaza. "Saya ingin menjelaskan satu hal di sini, Tuan Rufian. Kami tidak berbisnis dengan negara genosida," tegas Sanchez, dikutip dari laman Palestine Chronicle, Jumat (16/5).
“Saya percaya bahwa beberapa hari yang lalu, dari platform ini, saya telah menjelaskan dengan tepat apa yang kami bicarakan ketika beberapa hal disebutkan yang tidak sesuai dengan kebenaran,” tambahnya.
Dilaporkan bahwa ini adalah pertama kalinya Sanchez secara terbuka menggunakan istilah “negara genosida” frasa yang sering digunakan oleh mitra koalisinya, partai Sumar, Anadolu melaporkan.
