REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para menteri sayap kanan Israel secara terbuka menyerukan agar penduduk Gaza terus dibiarkan dalam kelaparan. Seruan tersebut dinyatakan dalam rapat Kabinet yang memanas, menurut laporan media Israel pada Sabtu (24/8/2025).
Rapat yang mengulas seputar "Operasi Kereta Perang Gideon 2" itu mengetengahkan pendapat para ekstremis sayap kanan Israel seperti Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Smotrich mendesak taktik yang lebih keras terhadap warga Palestina yang masih berada di wilayah kantong tersebut. Smotrich bahkan menyerukan agar mereka dibiarkan mati kelaparan atau menyerah.
"Kami perintahkan kalian (untuk melaksanakan) operasi cepat. Menurut pendapat saya, kalian bisa mengepung mereka. Siapa pun yang tidak mengungsi, jangan biarkan mereka. Tidak ada air, tidak ada listrik – biarkan mereka mati kelaparan atau menyerah," kata Smotrich, lapor Channel 12 yang dikutip Al Mayadeen.
Pernyataan Smotrich memicu perselisihan dengan Panglima Angkatan Darat Eyal Zamir, yang memperingatkan bahwa tuntutan politik tersebut tidak realistis secara militer."Kami beroperasi di wilayah lain, di Khan Younis dan Rafah," kata Zamir.
Dia menekankan,realitas militer membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang.
Perdebatan memanas ketika Menteri Kepolisian sayap kanan Itamar Ben-Gvir menuduh Zamir ragu-ragu. Ben Gvir bahkan mempertanyakan apakah jenderal militer tersebut takut.
Smotrich lebih lanjut menuduh Zamir menentang perintah politik dan menghalangi tindakan tegas. Dia mengatakan, "Ini bukan yang diperintahkan oleh pimpinan politik. Kalian tidak ingin mengalahkan Hamas."
Zamir membalas, "Kalian tidak mengerti apa-apa. Kalian tidak tahu apa itu brigade atau batalion. Ini butuh waktu."
