Jumat 25 Apr 2025 06:37 WIB

Ketua Umum MUI Menyeru Jihad Bantu Palestina dari Kezaliman Zionis Israel

MUI tidak pernah berhenti memberi dukungan terhadap Palestina.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar saat menyampaikan pidato dalam Silaturahim Nasional Ormas-Ormas Islam dan Halal Bihalal yang digelar MUI di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar saat menyampaikan pidato dalam Silaturahim Nasional Ormas-Ormas Islam dan Halal Bihalal yang digelar MUI di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (24/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan bahwa MUI bersama pemerintah Indonesia tidak pernah berhenti memberikan dukungan kepada Palestina. MUI juga menyeru untuk berjihad membantu Palestina dari kezaliman zionis Israel.

Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar mengatakan, sampai kapanpun MUI tidak pernah berhenti memberi dukungan terhadap Palestina. Yakni dukungan yang konkret untuk perjuangan saudara-saudara di Palestina sampai mereka mendapat kemerdekaan yang hakiki.

Baca Juga

"Ini tekad kita sebisa-bisanya harus kita lakukan, untuk berjihad membantu Palestina dari kesewenang-wenangan dan kezaliman dan keangkaramurkaan zionis Israel harus kita lakukan (jihad) semampu-mampunya," kata Kiai Iskandar saat menyampaikan pidato dalam Silaturahim Nasional Ormas-Ormas Islam dan Halal Bihalal yang digelar MUI di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Ia menegaskan, jika mampu jihad dengan senjata, maka pakai senjata dan militer. Jika tidak mampu jihad pakai senjata, maka jihad pakai ekonomi.

Ketua Umum MUI ini menegaskan bahwa paling tidak jihad pakai doa jika tidak mampu jihad pakai senjata atau ekonomi. Tapi jangan sama sekali tidak berjihad mendukung Palestina. Jangan sampai tidak jihad pakai militer, tidak memberikan bantuan sosial dan tidak memberikan doa.

"Oleh karena itu hari ini kita juga berencana untuk melakukan penandatanganan MoU dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia yang salah satu tujuannya untuk melaksanakan pembangunan-pembangunan rumah ibadah dan rumah sakit di Palestina," ujar Kiai Iskandar.

MUI selama ini sudah bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) serta dengan banyak filantropi yang lain. Tetapi bantuan untuk Palestina masih perlu terus digaungkan.

Untuk itu, MUI mengajak kekuatan-kekuatan ekonomi Indonesia dan para pengusaha untuk peduli dalam memberikan sumbangannya kepada saudara-saudara yang sangat menderita di Palestina.

Dalam acara Silaturahim dan Halal Bihalal bertema 'Meneguhkan Peran Ulama dan Umaro untuk Penguatan Ukhuwah dan Akhlak Bangsa' ini, perwakilan ormas-ormas Islam mendeklarasikan dan membacakan Piagam Ukhuwah untuk kemaslahatan umat, bangsa dan dunia.

Poin ke-10 Piagam Ukhuwah berbunyi seperti ini:

Bahwa masih terdapat penjajahan terhadap bangsa dan pendudukan berbagai wilayah belahan dunia serta konflik bersenjata yang menimbulkan penderitaan dan kerusakan yang luar biasa masifnya, termasuk di Palestina. Atas dasar itu, kami terus aktif memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan mendukung langkah-langkah politik luar negeri yang bebas aktif, diplomasi dan bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk kemaslahatan dan kemerdekaan bangsa dan negara Palestina. 

Kami mendesak pentingnya semua pihak, terutama Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB), Gerakan Non Blok, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Liga Arab, serta pemerintah Indonesia makin berperan aktif memperjuangkan segera diwujudkan gencatan senjata permanen dan penarikan tentara Israel dari Gaza, penyaluran bantuan kemanusiaan, dan kemerdekaan Palestina. 

Seiring dengan itu, kami mengingatkan agar umat Islam menghindari konsumsi dan penggunaan produk-produk Israel dan pihak-pihak yang mendukung agresi Israel atas Palestina sebagai amanat fatwa yang diputuskan dalam Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se- Indonesia VIII Tahun 2024 di Bangka Belitung.

Piagam Ukhuwah dibacakan perwakilan dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Al-Washliyah, Math’laul Anwar, Gerakan Usaha Pembaruan Pendidikan Islam (GUPPI), Persatuan Tarbiyah Islamiyah Da'i Indonesia (PTDI), Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Al-Ittihadiyah.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement