REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslimah pernah melahirkan seorang putra yang diabadikan sejarah sebagai salah satu pendiri mazhab fikih. Beliau adalah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal As-Syaibani yang masyhur dipanggil Imam Ahmad bin Hanbal.
Ahmad bin Hanbal merupakan putra Baghdad yang lahir 164 H dan wafat di sana pada 241 H. Pada tahun 183 H, Imam Ahmad meninggalkan Baghdad setelah menimba ilmu dari banyak masyayikh di kota itu.
Selanjutnya, Ahmad bin Hanbal mengembara menjumpai para imam dan ulama hingga Kufah, Bashrah, Makkah, Madinah, Syam, dan Yaman. Imam Ahmad kembali ke kampung halaman pada 195 H dan berjumpa Imam As-Syafii yang mulai menetap di sana. Imam Ahmad bermajelis bersamanya selama dua tahun hingga gurunya itu hijrah ke Mesir pada 197 H.
Imam As-Syafii menyampaikan kesan tentang muridnya, "Ketika aku meninggalkan Baghdad, tidak kujumpai orang yang paling fakih, paling zuhud, dan paling wara' kecuali Imam Ahmad."
Syekh Ibrahim Al-Harbi menyatakan bahwa Allah SWT seperti telah mengumpulkan ilmu para pendahulu dan masa berikutnya pada sosok Ahmad bin Hanbal.
Dengan ketinggian ilmu, kesalehan pribadi, serta popularitas yang diperolehnya, Imam Ahmad tetap menonjolkan sikap rendah hati yang tiada duanya. Imam Ahmad enggan memopulerkan dirinya, mengemis penghormatan dari orang banyak, meninggikan dirinya melebihi ulama lain, apalagi menjual agama kepada penguasa.
Dalam kitab Hilyatul Auliya dinukilkan, Al-Imam Yahya bin Ma‘in berkata, “Tidaklah pernah aku melihat seorang seperti Ahmad bin Hanbal. Kami berteman dengannya selama 50 tahun dan tidak pernah sekalipun ia menyombongkan dirinya di hadapan kami dengan keutamaan dan kebaikan yang beliau miliki.”
Sungguh aku pernah melihat al-Imam Ahmad berbelanja di pasar Kota Baghdad, lalu membeli seikat kayu bakar dan memikul di atas pundaknya. Maka ketika orang-orang di sekitar melihat dan mengenalinya, seketika para pedagang, para penjaga toko meninggalkan dagangan mereka.
Bahkan para pejalan kaki langsung berhenti berjalan seraya mengucapkan salam dan mengatakan, "Biarkanlah kami yang membawa kayu bakar itu untukmu."
View this post on Instagram