Ahad 13 Apr 2025 23:50 WIB

Masjid Hingga KUA Bakal Jadi Motor Gerakan Ekoteologi Nasional

Masjid memiliki potensi besar sebagai pusat edukasi ekologi.

Petugas membersihkan lantai karpet Masjid Al Fattah, Tulungagung, Jawa Timur.
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Petugas membersihkan lantai karpet Masjid Al Fattah, Tulungagung, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan menjadikan masjid, rumah ibadah, Kantor Urusan Agama (KUA), hingga lembaga pendidikan keagamaan sebagai motor gerakan ekoteologi nasional.

"Kami melibatkan rumah ibadah dalam gerakan ini. Kami harap upaya ini berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan iklim," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Ahad (13/4/2025).

Baca Juga

Penguatan ekoteologi menjadi satu dari delapan (asta) program prioritas Kementerian Agama yang tertuang dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 244 Tahun 2025 tentang Program Prioritas Menteri Agama Tahun 2025-2029.

Sebagai tindak lanjut, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama juga telah menerbitkan edaran No. 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa dalam rangka peringatan Hari Bumi ke-55.

Gerakan ekoteologi ini juga melibatkan kerja sama lintas kementerian, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk penyediaan bibit pohon, serta dukungan dari pemerintah daerah dan kelompok tani dalam pelaksanaan di lapangan.

Menag mengatakan institusi layanan keagamaan dan pendidikan ini akan ikut terlibat dalam peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2025, yakni penanaman satu juta pohon Matoa.

"Seluruh satuan kerja Kementerian Agama, termasuk KUA dan lembaga pendidikan keagamaan, kami gerakkan untuk melakukan penanaman pohon secara serentak pada 22 April 2025 dalam rangka peringatan Hari Bumi," kata Nasaruddin.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement