REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Setidaknya tiga warga Palestina dilaporkan syahid saat tank-tank Israel bersama drone-drone penjajah memborbardir sekelompok orang di Rafah.
Serangan pesawat drone penjajah tersebut menargetkan warga sipil Palestina di sebelah timur Rafah di Jalur Gaza selatan, menewaskan dua orang, Al-Jazeera melaporkan.
Pada Sabtu pagi, warga Palestina ketiga dilaporkan tewas oleh pasukan pendudukan Israel di lingkungan Al-Tannour, juga sebelah timur Rafah. Daerah tersebut telah menjadi target intensif serangan Israel dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, tank-tank Israel telah gencar melepaskan tembakan di sekitar persimpangan Rafah, titik penting bagi bantuan kemanusiaan dan pergerakan di Jalur Gaza selatan. Situasi di lapangan tetap tegang karena pengeboman terus berlanjut di berbagai bagian daerah kantong tersebut.
Pada saat yang sama, Israel telah menutup persimpangan Karam Abu Salem (Kerem Shalom) selama tujuh hari berturut-turut, yang semakin memperdalam krisis kemanusiaan.
Penutupan tersebut terjadi di tengah negosiasi gencatan senjata yang terhenti antara Hamas dan Israel, tanpa ada terobosan segera yang terlihat.
Blokade yang terus berlanjut telah berdampak parah pada kondisi kemanusiaan Gaza yang sudah mengerikan.
Program Pangan Dunia telah memperingatkan bahwa stok makanan yang tersisa hanya akan bertahan kurang dari dua pekan.Akibatnya, organisasi tersebut mengatakan akan segera terpaksa mengurangi jatah makanan untuk menjangkau sebanyak mungkin keluarga Palestina, yang memperburuk kerawanan pangan di wilayah yang terkepung tersebut.