REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Mu'ti secara resmi meluncurkan aplikasi digitalisasi Pesantren Cendikia Amanah di Depok, Sabtu (9/3/2025). Peluncuran ini juga dihadiri beberapa tokoh seperti Wali Kota Depok Supian Suri, Saleh Husin, motivator Ary Ginanjar Agustian, dan Prof Asrorun Niam.
Dalam sambutannya, Prof Mu'ti mengatakan, penerapan Digitalisasi Pesantren dan Smart Class SMP-SMA di Ponpes Cendekia Amanah Depok ini menunjukkan kemajuan luar biasa dalam sistem pendidikan di pesantren.
"Ini merupakan kemajuan yang luar biasa lihat smart class dengan basis digital yang merupakan model pembelajaran modern," ujar Abdul Mu'ti.
Dia pun yakin pada 2045 nanti Indonesia Emas akan terwujud jika seluruh sekolah di Indonesia menerapkan pembelajaran digital seperti Ponpes Cendikia Amanah.
Pesantren yang terletak di Jalan Raya Kalimulya Depok ini menawarkan sistem pendidikan yang tak hanya berkarakter dan cerdas, tapi juga menawarkan sistem pendidikan yang sesuai dengan kecerdasan anak didik.
Pengasuh Ponpes Cendikia Amanah Depok, KH Cholil Nafis menjelaskan, pesantren yang didirikan pada 2016 ini mengintegrasikan sistem modern dan ilmu salaf. Santri dibekali dengan ilmu umum dan juga ilmu agama.
"Semua proses pesantren mulai pendaftaran pembelajaran umum dan agama bahkan tahfidz dan baca kitab kuning bisa dilakukan secara digital. Bahkan komunikasi dengan wali santri dilakukan secara digital," kata Kiai Cholil kepada Republika.
Menurut dia, proses digitalisasi di pesantren merupakan suatu keharusan melihat perkembangan teknologi yang sangat pesat.
"Bagi orang tua yang menginginkan sistem pendidikan integrasi ilmu salaf dan khalaf, ilmu umum dan agama dan penemuan bakat anak dapat didaftarkan di sini," jelas Ketua MUI Pusat ini.
Dalam kesempatan ini, Pesantren Cendikia Amanah juga memperkenalkan aplikasi Islami yang berbasis pada nilai-nilai keilmuan dan kredibilitas ulama, yaitu Aplikasi Teman Muslim.