REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah menggelar pengajian online Green Ramadhan bertema “Menguatkan Peran Muhammadiyah dalam Perhutanan Sosial” , Sabtu (8/3/2025).
Kajian tersebut ini menghadirkan Buya Dr. Anwar Abbas (Ketua PP Muhammadiyah), Syafda Roswandi (Direktur Pengendalian Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan RI), Nur Hasan Muritiaji (Direktur Republika), dan Azrul Tanjung (Ketua MLH PP Muhammadiyah).
Buya Anwar Abbas menegaskan pentingnya keseimbangan antara kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat. “Yang penting bukan hanya hutannya lestari, tetapi juga masyarakatnya sejahtera,” ujar dia.
Ia juga menyoroti konflik horizontal yang kerap terjadi antara masyarakat dan pengelola hutan. “Masyarakat harus diberikan akses terhadap hutan karena mereka bergantung pada hasil hutan,” tegasnya.
Selain itu, ia mengkritisi pendekatan pemerintah yang lebih banyak melibatkan pengusaha besar dalam pengelolaan sumber daya alam. “Akhir-akhir ini, Presiden mengundang pengusaha besar ke Istana. Kita perlu mengingatkan bahwa pemerintah juga harus melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya hutan,” tambah dia.
Syafda Roswandi menyampaikan bahwa pemerintah telah menaikkan target perhutanan sosial dari 12,7 juta hektare menjadi 15,5 juta hektare. “Muhammadiyah bisa menjadi subjek utama dalam perhutanan sosial serta membantu sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat,” jelasnya.
Menurut Syafda, peran organisasi masyarakat sangat penting dalam mendorong pemanfaatan hutan yang berkelanjutan.
