REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Yordania pengguna media sosial marah setelah menyaksikan postingan sebuah akun pendukung Israel berbahasa Arab. Postingan tersebut menampilkan peta Israel yang menampilkan wilayahnya mencakup Lebanon, Yordania, Suriah, dan Palestina.
Peta yang dipublikasikan oleh akun resmi Israel di media sosial selama dua hari terakhir telah memicu kemarahan di kalangan warga Yordania, sebagaimana diberitakan al Arabiya.
Apalagi Israel mengklaim wilayah tersebut bersejarah dan mencakup sebagian wilayah Yordania, Lebanon, Suriah, dan wilayah pendudukan Palestina.
Netizen asal Yordania melontarkan kritik tajam, mengingat peta-peta tersebut mencerminkan ambisi Israel yang tidak dapat diterima. Mereka juga menegaskan pendiriannya terhadap tuduhan-tuduhan yang bertujuan untuk melemahkan kedaulatan Yordania dan hak-hak warga Palestina.
Respons Kementerian Luar Negeri Yordania
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam keras peta-peta tersebut, selain pernyataan Menteri Keuangan Israel yang ekstremis yang menyerukan aneksasi Tepi Barat dan pendirian permukiman di Gaza.
Juru bicara Sufyan al Qudah menyatakan bahwa pusat pemerintahan Yordania di Amman secara tegas menolak kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk mengingkari hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem yang dijajah sebagai ibu kotanya.
هل تعلم ان مملكة إسرائيل كانت قائمة منذ 3000 سنة؟
أول ملك حكمها لمدة 40 عاما كان الملك شاؤول (1050--1010) ق. م. ثم تلاه الملك داود الذي حكمها 40 عاما تقريبا (1010-970 ) ق.م. وعقبه الملك سليمان الذي حكم ايضا لمدة 40 عاما في الفترة (970-931) ق.م.
دام حكم الملوك الثلاثة… pic.twitter.com/xK7jjORdOK
— إسرائيل بالعربية (@IsraelArabic) January 6, 2025