REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan pengecekan keandalan sejumlah bangunan pondok pesantren pasca tragedi yang terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan dukungannya dengan mengerahkan tim dari jajaran Direktorat Jenderal Cipta Karya yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
"Tim dari Direktorat Jenderal Cipta Karya tersebar di seluruh Indonesia, sehingga harapannya kita bisa cepat pengecekannya," ujar Dody dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (9/10/2026).
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana telah melakukan pengecekan terhadap keandalan bangunan pesantren, yaitu Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar di Jombang dan Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur pada Kamis (9/10/2025). Dewi menyebut hal ini instruksi dari Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) dan Menteri PU.
"Kami diminta untuk melakukan pengecekan terhadap keandalan bangunan di sejumlah pondok pesantren,” ucap Dewi.
Dewi mengatakan pengecekan bangunan selain keandalan bangunan juga memperhatikan aspek penambahan bangunan-bangunan yang ada di dalam pondok pesantren. Dewi menyampaikan Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang yang berdiri sejak 1917 merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua dan terbesar di Jombang memiliki jumlah santri mencapai 4.500 santri, dimana terdapat sekitar 2.500 santri yang tinggal di asrama.
Dewi mengatakan Ponpes Mambaul Maarif tengah dibangun Sanitasi LPK berupa enam bilik MCK, tempat wudhu, tempat cuci tangan, tempat cuci bersama, IPALD (Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik) 1 unit serta menara air 1 unit. Dilaksanakan dengan metode swakelola tipe IV dan Perjanjian Kerja Sama sejak 1 Oktober 2025 - 30 Desember 2025 dengan anggaran sebesar Rp250 juta.
Dewi selanjutnya melakukan peninjauan Ponpes Lirboyo yang berdiri sejak 1910 di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang memiliki sekitar 52.000 santri. Ponpes Lirboyo saat ini sedang melakukan konstruksi berupa gedung madrasah putra (4 lantai), ruang serba guna serta kamar mandi, dan ruang penginapan santri.
Untuk Ponpes Lirboyo Kota Kediri, ucap Dewi, perencanaan bangunannya sudah baik hanya ada beberapa yang perlu dilakukan perkuatan terutama perkuatan dindingnya.
"Tadi kami sudah memberikan sedikit rekomendasi kepada tukang yang sedang bekerja agar meningkatkan kualitasnya," kata Dewi.
Dewi mengatakan Kementerian PU akan melatih para santri yang memang tertarik di bidang konstruksi. Dewi mengatakan kompetensi para santri nantinya bisa terjamin karena telah memiliki sertifikat dan secara legal bisa membantu pekerjaan dibidang konstruksi.