Jumat 10 Oct 2025 09:51 WIB

Kezuhudan Abu Bakar Membuat Umar bin Khattab Kesulitan Menirunya

Sikap dan perbuatan Abu Bakar sangat baik dan zuhud.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Sahabat Nabi (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Sahabat Nabi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kezuhudan dan kemuliaan akhlak Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat Nabi Muhammad SAW terdekat yang kemudian menjadi Khalifah pertama umat Islam, tercatat dalam sejarah sebagai teladan yang sangat tinggi. Saking mulianya, Khalifah Umar bin Khattab dibuat menangis dan merasa kesulitan karena harus berusaha mengikuti jejak Abu Bakar. 

Kezuhudan Abu Bakar terlihat jelas menjelang wafatnya. Saat demam parah, Abu Bakar hanya mewariskan seorang pelayan, seekor unta, dan sehelai kain usang sebagai harta peninggalan pribadinya dari masa kepemimpinan, menegaskan bahwa ia sebagai khalifah tidak mengambil sepeser pun dari harta kaum Muslimin.

Baca Juga

Selama menjadi khalifah, ucapan, sikap dan perbuatan Abu Bakar sangat baik dan zuhud. Sehingga di mata Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu, akhlak Abu Bakar membuat susah khalifah setelahnya karena harus mengikuti jejak akhlak Abu Bakar yang sangat mulia. Bahkan Umar dibuat menangis dengan kemuliaan dan kezuhudan Abu Bakar.

Aisyah Radhayalahu anha berkata, “Sakit Abu Bakar bermula saat dia mandi pada Senin, Jumada Al-Tsaniyah, saat cuaca sangat dingin. Dia jatuh demam selama 15 hari sampai tidak bisa keluar untuk mengimami sholat berjamaah di masjid. Dalam jangka waktu itu, dia menyuruh Umar menggantikannya. Kian hari demamnya kian parah dan orang-orang pun berdatangan menjenguknya."

"Utsman merupakan orang yang paling banyak menemani Abu Bakar selama dia sakit. Ketika sakitnya semakin parah, Utsman bertanya kepadanya: Apakah engkau ingin kami panggilkan tabib untukmu? Abu Bakar menjawab: Tidak perlu kalian lakukan itu. Tabib telah menjengukku, tetapi aku berkuasa atas keinginanku sendiri."

"Kemudian, Abu Bakar berkata: Wahai Putriku, lihatlah harta yang tersisa sejak aku menjadi khalifah dan berikanlah semuanya kepada khalifah setelahku."

Aisyah berkata, "Ketika kami periksa, yang tersisa hanyalah seorang pelayan dari Habsyi dan seekor unta yang biasa diperah susunya untuk diminum dan bertugas mengangkut air untuk menyirami kebun milik Abu Bakar. Lalu kami menyerahkan semua itu kepada Umar."

"Umar pun menangis dan berkata: Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Abu Bakar. Dia telah membuat susah khalifah setelahnya." Dikutip dari buku 150 Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang ditulis Ahmad Abdul Al Al-Thahthawi.

Dalam riwayat yang lain Aisyah berkata, “Ketika Abu Bakar tengah berjuang menghadapi sakaratul maut, aku pun menghampiri Abu Bakar Al-Shiddiq dan melantunkan syair."

"Tiada artinya harta kekayaan bagi seorang pemuda. Jika sekarat menghampiri dan menyesakkan dada."

"Kemudian, Abu Bakar menatap ke arahku dengan mimik muka yang marah dan berkata: Bukan begitu, ucapkanlah firman Allah."

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ

(Seketika itu) datanglah sakratulmaut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak engkau hindari. (QS Qaf Ayat 19)

Abu Bakar kemudian berkata, "Wahai Putriku, tidak ada seorang pun dari keluargaku yang lebih aku cintai ketika aku kaya selain engkau, dan lebih aku muliakan ketika miskin selain engkau."

"Aku hanya bisa mewariskan 20 wasaq (1 wasaq = 60 sha‘ dan 1 sha‘ = 2,176 kg) kurma, dan jika lebih, itu menjadi milikmu."

"Sesungguhnya ketika diangkat menjadi pemimpin kaum muslimin, kita tidak mengambil Dinar atau pun Dirham, tetapi kita makan dari tumbukan makanan mereka. Kita mengenakan sesuatu yang kasar dari pakaian mereka. Tidak tersisa pada kita sedikit pun dari harta kaum muslimin selain seorang budak Habsyi, unta pembawa air, dan sehelai kain beludru yang telah usang. Jika aku meninggal, berikanlah semua itu kepada Umar."

Aisyah berkata, "Aku pun melaksanakan perintah Abu Bakar."

"Ketika seorang utusan membawa semua peninggalan Abu Bakar kepada Umar, Umar menangis hingga air matanya menetes dan berkata: Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Abu Bakar, dia telah membuat susah khalifah setelahnya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement