Kamis 09 Oct 2025 17:36 WIB

Hamas Setujui Gencatan Senjata: Ini Sumber Energi Hamas Berkembang Pesat Meski Pemimpinnya Dibunuh

Hamas akan terus pertahankan Palestina.

Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hamas akhirnya menerima proposal gencatan senjata di Gaza setelah melalui pembicaraan intensif. Presiden Amerika Donald Trump mengapresiasi bantuan sejumlah negara di Timur Tengah yang telah membantu disepakatinya proposal gencatan senjata Hamas dan Israel.

Perang yang terjadi sejak Oktober 2023 ini telah menghabiskan banyak energi. Hamas harus kehilangan orang-orang terbaiknya seperti Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar, Mohamed Sinwar, Mohamed Deif, dan banyak lagi. Apakah kematian mereka menyebabkan kekuatan Hamas melemah atau bahkan habis? Apa sumber energi pergerakan perlawanan Hamas?

Baca Juga

Sejumlah pakar meyakini bahwa kekuatan Hamas terletak pada ideologinya berasal dari berbagai lembaga analisis dan studi strategis.

Beberapa contoh ahli dan sumber yang menjelaskan hal ini antara lain:

1. Tahani Mustafa

Analis senior Palestina di lembaga pemikir International Crisis Group mengatakan, selama konteks yang memicu perlawanan masih ada, bentuk Hamas akan tetap bertahan.

Mengasumsikan bahwa sebuah organisasi seperti Hamas dapat dicabut begitu saja adalah sebuah fantasi, sebab mereka berakar pada ideologi perlawanan.

2. Devorah Margolin

Rekan Blumenstein-Rosenbloom di Washington Institute dan rekan penulis di International Centre for Counter-Terrorism (ICCT) ini telah mengkaji ideologi Hamas sejak awal pembentukannya.

Meskipun kelompok ini berupaya menampilkan diri sebagai entitas politik yang sah, ideologinya, yang dideklarasikan dalam piagam tahun 1988, tetap mengakar kuat. Hal ini menjadi kunci dalam menjelaskan berbagai tindakan dan ketahanannya.

3. Joana Cook

Manajer Proyek Senior di International Centre for Counter-Terrorism (ICCT)ini berkolaborasi dengan Devorah Margolin, juga menganalisis bagaimana ideologi telah memengaruhi strategi Hamas.

Keduanya membahas bagaimana ideologi menjadi pondasi di balik tindakan Hamas dan bagaimana hal itu membentuk cara pandang mereka terhadap konflik dengan Israel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement