Jumat 10 Oct 2025 07:12 WIB

Tak Cuma Tolak Bebaskan Aktor Utama Intifada, Israel Juga tak Ingin Serahkan Jasad Yahya Sinwar

Israel tolak serahkan Barghouthi dan jasad Yahya sekaligus Muhammad Sinwar

Rep: Fitrian Zamzami / Red: Nashih Nashrullah
Marwan Barghouti pada hari pembukaan persidangannya di pengadilan distrik Tel Aviv pada Agustus 2002.
Foto: Brennan Linsley/AP Photo
Marwan Barghouti pada hari pembukaan persidangannya di pengadilan distrik Tel Aviv pada Agustus 2002.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV—Israel tidak berniat membebaskan pemimpin Fatah Marwan Barghouti sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan yang dicapai dengan Hamas pda Rabu (8/10/2025) di Sharm el-Sheikh, Mesir.

Pernyataan ini disampaikan juru bicara pemerintah Israel Shosh Bedrosian, Kamis (10/10/2025). "Saya jamin pada tahap ini dia tidak akan menjadi bagian dari kesepakatan pembebasan ini," kata dia, dilansir Aljazeera, Jumat (10/10/2025).

Baca Juga

Barghouti, yang telah dipenjara selama lebih dari dua dekade, dianggap sebagai salah satu tokoh potensial untuk menyatukan Palestina.

Dia adalah seorang politisi dan pemimpin terkemuka dalam Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah), berpartisipasi dalam intifadah pertama pada 1987, salah satu tokoh paling menonjol dalam intifadah kedua pada tahun 2000.

Dia ditangkap dan dideportasi lebih dari satu kali, menjadi target percobaan pembunuhan yang gagal oleh Israel, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup sebanyak lima kali.

Juru bicara pemerintah Israel menambahkan, "Kami telah mencapai titik yang menentukan dalam perang ini dan semua tujuan yang ditetapkan Perdana Menteri telah tercapai."

Dia menekankan bahwa pemerintah Israel membuat keputusan-keputusan sulit untuk mencapai titik ini.

Mengenai gencatan senjata di Gaza, dia mengatakan bahwa hal itu akan dilakukan dalam waktu 24 jam setelah pertemuan kabinet hari ini.

Keduanya sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup dengan tuduhan melakukan serangan yang menewaskan warga Israel.

Tokoh-tokoh yang berada di daftar teratas

Dengan dimulainya perundingan yang dimediasi secara internasional antara Israel dan Hamas di Mesir pada Senin lalu, empat tahanan Palestina terkemuka menduduki peringkat teratas dalam daftar nama-nama yang dituntut oleh Gerakan Perlawanan Islam untuk dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran yang akan datang, karena pengaruh politik dan simbolis mereka di arena Palestina.

Menurut surat kabar Israel The Jerusalem Post, Marwan Barghouti, seorang pemimpin senior Fatah dan mantan kepala Badan Organisasi Tepi Barat, berada di urutan teratas dalam daftar tersebut.

Dia adalah salah satu pemimpin penting dari intifada kedua, dan ditangkap oleh pasukan Israel di Ramallah selama Operasi Tembok Pertahanan pada bulan April 2002, divonis bersalah oleh pengadilan sipil Israel atas lima pembunuhan dan dakwaan lainnya, lalu dijatuhi hukuman lima kali hukuman seumur hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement