REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menaruh perhatian besar pada perkembangan dunia digital kini. Menurut Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis, internet telah menjadi bagian dari kehidupan masa kini. Walaupun menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi dan berkomunikasi, lanjut dia, internet juga tidak steril dari dampak-dampak buruk.
"Fenomena hari ini, kita tidak bisa terlepas dari internet dan penggunaan media sosial. Tentu ada dampak positifnya, seperti mempercepat komunikasi, namun juga ada mudharat di dalamnya, dan inilah yang harus diatur," ujar Kiai Cholil Nafis saat membuka acara bincang-bincang yang digelar Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) MUI bertajuk "Digitalk: Inisiasi Regulasi Aman Berselancar" yang dilaksanakan di Kantor Pusat MUI, Jakarta, baru-baru ini.
Karena itu, Kiai Cholil menegaskan, MUI menyambut baik sinergi dengan pemerintah, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Hukum, serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Hal itu bertujuan menjaga akhlak generasi muda dari dampak-dampak buruk internet, termasuk di media sosial.
"Misalnya, kami dapat memberikan wawasan bagi para peserta, terutama para guru di lingkungan Kementerian Agama, tentang bagaimana mendidik generasi muda dalam perbaikan akhlak bangsa," ucap Kiai Cholil.
Senada dengan itu, Ketua PDPAB MUI KH Masyhuril Khamis mengatakan, pihaknya akan terus berupaya memberikan edukasi dan mengajak seluruh elemen masyarakat. Tujuannya untuk secara bersama-sama memperbaiki akhlak bangsa ini.
"PDPAB MUI mengambil peran mendorong dan menginisiasi regulasi-regulasi yang berkaitan dengan perbaikan akhlak bangsa, dan bersama-sama semoga upaya ini menemui hasil yang kita harapkan," kata Kiai Masyhuril.
View this post on Instagram