Jumat 07 Nov 2025 08:45 WIB

Langkah MUI Agar Masjid Kembali Menjadi Poros Umat

Diperlukan sejumlah langkah agar masjid kembali menjadi poros kehidupan umat.

Pengasuh Ponpes Amanah Cendekia Depok, KH Cholil Nafis
Foto: Havid Al Visky / Republika
Pengasuh Ponpes Amanah Cendekia Depok, KH Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI KH Cholil Nafis prihatin dengan sejumlah berita negatif yang terjadi di beberapa masjid belakangan ini. Diperlukan sejumlah langkah agar masjid kembali menjadi poros kehidupan umat.

"Mengapa akhir-akhir ini berita masjid sungguh memilukan sehingga ada orang yang dibunuh di Masjid, berita pelecehan dan pencurian. Padahal masjid itu rumah ibadah milik Allah yang hambanya pergi ke masjid untuk mendapat ridhanya," ujar Kiai Cholil dikutip dari akun instagramnya, @cholilnafis, Jumat (7/11/2025).

Baca Juga

Untuk mengatasi hal tersebut, Kiai Cholil mengatakan pihaknya sedang Membincangkan tentang maksimalisasi masjid untuk optimalisasi spiritual jemaah menuju masyarakat berdaya. Diskusi untuk Memetakan isu-isu kekinian dan strateginya pengelolaan masjid.

"Gerakan masjid berbasis spiritual dan pemberdayaan masyarakat adalah revitalisasi fungsi masjid agar kembali menjadi poros kehidupan umat — membangun manusia secara utuh: iman, ilmu, dan amal," ujar Kiai Cholil.

Menurut Kiai Cholil, masjid yang makmur bukan hanya ramai oleh jamaah. Tetapi juga menghidupkan masyarakat di sekitarnya dengan keberkahan.

Adapun arah strategis gerakan ini yaitu:

1. Penguatan manajemen masjid profesional dan transparan.

2. Sinergi dengan lembaga zakat, koperasi, dan pemerintah daerah.

3. Peningkatan kapasitas takmir dan dai.

4. Digitalisasi program dakwah dan pemberdayaan.

5. Evaluasi berkala berbasis impact measurement (dampak sosial).

Seperti diketahui, beberapa pekan terakhir terjadi peristiwa memilukan yang terjadi di sejumlah masjid. Di antaranya, kasus penganiayaan dan pembunuhan seorang mahasiswa di Sumatra Utara hanya karena ia tidur di masjid. Kemudian, pelecehan yang dialami perempuan berinisial TU (22 tahun) saat sholat di Masjid Al-Ikhlas Kota Bandar Lampung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement